Kamala, Perempuan Kulit Hitam Pertama yang Maju Pilpres AS 2020

Selasa, 22 Januari 2019 12:59 WIB

Kamala D. Harris.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Senator AS Kamala Harris, Demokrat dari California sekaligus perempuan Afro-Amerika kedua yang menjabat Senat AS, mengumumkan pencalonan untuk pilpres 2020.

Kamala adalah perempuan Afro-Amerika yang akan maju pilpres 2020. Pencalonan Kamala tampaknya syarat simbolis karena bertepatan dengan hari libur mengenang ulang tahun Martin Luther King pada 21 Januari.

Pengumumannya juga dimaksudkan untuk mengenang kembali Shirley Chisholm, anggota kongres New York yang menjadi perempuan pertama dari Partai Demokrat untuk mencalonkan diri sebagai presiden 47 tahun yang lalu pada minggu ini.

Baca: Elizabeth Warren Siap Maju untuk Pilpres Amerika Serikat 2020

Dilaporkan dari New York Times, 22 Januari 2019, Kamala akan menggelar kampanye pertamnya pada hari Jumat di South Carolina, di mana pemilih kulit hitam sangat dominan untuk pemilihan awal Demokrat.

Advertising
Advertising

"Inti dari kampanye saya adalah rakyat," kata Ms Harris pada konferensi pers sore di Howard University, perguruan tinggi kulit hitam bersejarah sekaligus almamaternya pada 1980-an. "Tidak ada yang menjalani hidup mereka melalui kacamata untuk satu masalah. Dan saya pikir apa yang orang inginkan adalah kepemimpinan yang melihat mereka melalui kesulitan hidup mereka dan memberikan perhatian yang sama terhadap kebutuhan mereka."

Kamala Harris mencalonkan diri untuk pilpres AS 2020.[REUTERS]

Tak lama setelah Kamala mengumumkan pencalonannya pada Senin, Michael Ahrens, juru bicara Komite Nasional Partai Republik, mengatakan dirinya adalah Demokrat yang paling meragukan, yang mencalonkan diri sebagai presiden dan tidak memenuhi syarat, menurut laporan CNN.

Kampanye Kamala menghadapi keraguan dari beberapa pihak di sayap liberal partai, yang percaya ia telah bergeser ke kiri hanya dalam beberapa tahun terakhir sebagai persiapan untuk kampanye presiden.

Baca: Donald Trump Berniat Kembali Ikut Pemilihan Presiden AS 2020

Dia telah berulang kali berada di bawah pengawasan dari kaum liberal untuk beberapa posisi "kejahatan berat" saat menjabat sebagai jaksa di California, termasuk membela penggunaan hukuman mati baru-baru ini pada 2015 dan menetapkan langkah yang berusaha untuk menghukum orang tua karena anak-anak mereka membolos.

Video: Saat Kamala Harris Mencecar CEO Facebook Mark Zuckerberg

Tim kampanye Kamala akan berkantor pusat di Baltimore, di kota yang memiliki keragaman ras dan telah berjuang dengan kesenjangan pendapatan. Kemudian di Oakland, di mana Harris dilahirkan oleh orang tua imigran yang datang ke AS. Dengan mengusung slogan "Kamala Harris untuk Rakyat" saat wawancara di program "Good Morning America" Kamala siap bersaing dengan kandidat kuat Demokrat lain.

Baca: Begini Rumitnya Sistem Pemilihan Presiden Amerika

Untuk pertama kalinya, pemilihan presiden Partai Demokrat sekarang melibatkan beberapa perempuan terkenal, dengan bergabungnya Kamala Harris bersama dua senator terkemuka lainnya, Elizabeth Warren dari Massachusetts dan Kirsten Gillibrand dari New York. Perwakilan Tulsi Gabbard, seorang Demokrat dari Hawaii, juga mengatakan dia mencalonkan diri untuk pilpres Amerika Serikat 2020.

Berita terkait

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

25 menit lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

2 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

3 hari lalu

Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

3 hari lalu

Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

3 hari lalu

Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

4 hari lalu

Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

Partai Demokrat menyerahkan segala keputusan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada calon presiden terpilih RI Prabowo, tapi...

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

4 hari lalu

AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

Jika masih ada pihak yang belum puas dan legowo dengan keputusan MK, AHY mengimbau untuk tidak mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar.

Baca Selengkapnya