Taliban Incar Ladang Minyak Besar di Sar-e-Pul Afganistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 22 Januari 2019 10:03 WIB

Petugas keamanan Afganistan memeriksa lokasi terjadinya bom mobil di Kabul, Afganistan, 15 Januari 2019. Pejuang Taliban bertanggung jawab atas serangan bom mobil tersebut yang menewaskan 4 orang. REUTERS/Mohammad Ismail

TEMPO.CO, Mazar-I-Sharif – Pasukan Taliban mencoba menguasai sumur minyak besar di Provinsi Sar-e-Pul, yang terletak di Afganistan utara, dengan menyerang militer Afganistan. Serangan ini menewaskan belasan orang dan melukai puluhan orang lainnya.

Baca:

Taliban dan Amerika Berunding di Qatar, Membahas Apa?

“Situasi keamanan di Provinsi Sar-e Pul mengkhawatirkan,” kata Zabiullah Amani, juru bicara dari kantor pemerintah provinsi seperti dilansir Reuters pada Jumat, 4 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Amani mengatakan pemerintah pusat menjanjikan akan mengirimkan pasukan tambahan ke provinsi ini. Tapi pasukan itu belum juga sampai.

Sekitar 40 anggota militer Afganistan tewas atau terluka akibat serangan beberapa hari sebelumnya. Serangan Taliban ini berlanjut meskipun proses perundingan damai sedang berlangsung.

Baca:

Taliban Serang Pelatihan Mata-mata Militer Afghanistan, 126 Tewas

“Taliban melakukan serangan besar selama beberapa waktu terakhir ini dengan tujuan menguasai sumur-sumur minyak ini. Kami telah menyiapkan pasukan perlindungan tapi mereka tidak memiliki peralatan yang canggih,” kata Amani.

Ada dua ladang minyak yang menjadi incaran Taliban yaitu lapangan Angot dan Kashkari, yang terletak masing-masing sekitar 11 kilometer sebelah timur dan selatan dari provinsi itu. Ladang minyak ini digali pada era pendudukan Uni Sovyet pada 1980an.

Baca:

“Ladang minyak ini sangat penting secara ekonomi bagi provinsi dan Afganistan,” kata dia.

Jika Taliban berhasil menguasai ladang minyak ini, maka pendapatan pemerintah provinsi dan pusat bakal berkurang signifikan. Sebaliknya, itu akan meningkatkan keuangan Taliban, yang mendapatkan uang dari pajak, pertambangan dan penjualan opium.

Menurut pejabat di Kementerian Dalam Negeri, Amrullah Saleh, pasukan tambahan telah dikirim ke lapangan minyak itu dari distrik tetangga. Dan sebuah tim pasukan dari Kabul juga bakal tiba dalam hitungan hari.

Baca:

“Saat ini, area itu cukup aman tapi kami tidak bisa mengabaikan ancaman ini,” kata Saleh.

Saat ini, perwakilan Taliban yaitu Zalmay Khalilzad dan Amerika Serikat masih mencoba membahas mengenai basis untuk perundingan damai dan mengakhiri perang 17 ini.

Baca:

Tekanan Taliban terhadap pasukan Afganistan meningkat setelah Presiden Donald Trump mengatakan akan menarik setengah dari 14 ribu pasukan di sana. Trump juga menarik pasukan dari Suriah dengan alasan telah memenangkan perang melawan ISIS.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

58 hari lalu

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

26 Februari 2024

Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun

Taliban membebaskan Herbert Fritz, seorang ekstrimis anti-imigran berusia 84 tahun. Ia sedang membuat artikel wisata di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

20 Februari 2024

Menlu Retno Angkat Isu Hak Perempuan di Konferensi PBB tentang Taliban

Menlu Retno Marsudi mengangkat isu hak-hak perempuan Afghanistan dalam konferensi PBB di Doha, Qatar yang membahas Taliban.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

8 Februari 2024

Cerita Mahasiswa Afganistan Lulus Magister Unpad dengan IPK 4,00

Abdul Qayoum Safi asal Afganistan lulus dari Magister Ilmu Komunikasi Unpad dengan IPK tertinggi 4,00.

Baca Selengkapnya

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.

Baca Selengkapnya