3 Musibah Tenggelamnya Perahu Imigran di Laut Mediterania

Minggu, 20 Januari 2019 13:00 WIB

Kapal petugas mendekati perahu karet yang ditumpangi imigran dalam operasi penyelamatan di Laut Mediterania, 20 Oktober 2016. Yara Nardi/IRC/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Musibah tenggelamnya dua perahu yang ditumpangi imigran di Laut Mediterania kembali mengingatkan pada musibah serupa yang terjadi hampir setiap tahun. Tenggelamnya dua perahu imigran pada Jumat, 18 Januari 2019, menewaskan hampir 170 orang.

Laut Mediterania dikenal ganas. Ironisnya, menyeberangi Laut Mediterania dengan perahu yang tidak memenuhi standar, tetap ditempuh oleh para imigran demi sampai ke Benua Biru. Berikut tiga musibah tenggelamnya perahu imigran di Laut Mediterania yang memakan ratusan korban jiwa.

Baca: Angkatan Laut Spanyol Selamatkan 408 Imigran di Mediterania

1. Tahun 2014, 300 orang tewas
Laporan badan PBB untuk urusan pengungsi UNHCR yang diterbitkan pada 26 Agustus 2014 menyebut sedikitnya 300 orang tewas dalam sejumlah tragedi tenggelamnya perahu imigran di Laut Mediterania dalam sepekan terakhir. Kebanyakan penumpang dalam perahu itu datang dari kawasan Afrika menuju Eropa.

Dikutip dari UN News Centre, Melissa Fleming, juru bicara UNHCR, mengatakan sekitar 1.600 imigran tewas pada Juni 2014 di telan Laut Mediterania.

Advertising
Advertising

Insiden kapal tenggelam terbesar terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2014. Perahu imigran yang membawa 270 penumpang tenggelam di Garibouli, sebelah timur Tripoli. Hanya 19 orang yang selamat. Penjaga pantai Libya telah menemukan 100 jasad, termasuk anak-anak dan perempuan.

2. Tahun 2017, 100 orang tewas
Penjaga pantai Italia mengatakan sekitar 100 orang hilang setelah sebuah kapal yang membawa imigran tenggelam di Laut Mediterania, yang menghubungkan Libya dengan Italia, pada Sabtu, 14 Januari 2017.

Flavio di Giacomo, dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, mengatakan kepada The Independent sekitar 106 orang diduga tewas saat kondisi di laut sangat buruk.

Baca: Italia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania

3. Tahun 2018, 100 orang tewas
Sekitar 100 imigran dan pengungsi dinyatakan hilang pada Jumat, 29 Juni 2018. Mereka diduga tewas setelah perahu yang mereka tumpangi tenggelam di luar pantai Libya.

Situasi politik di Libya yang sedang bergejolak dan lokasi negara itu yang dekat dengan Italia, telah dimanfaatkan para pengungsi untuk menyeberang ke Eropa melalui Laut Mediterania meskipun berisiko bahaya.

Laporan Al Jazeera mengutip keterangan petugas keamanan laut, penjaga pantai Libya hanya bisa menyelamatkan 16 orang dari kapal yang tenggelam itu. Sisanya, para imigran itu diduga sudah hilang tenggelam.

Berita terkait

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

4 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

5 hari lalu

Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

6 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

10 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

10 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

14 hari lalu

Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

15 hari lalu

PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.

Baca Selengkapnya