TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Spanyol berhasil menyelamatkan 408 manusia perahu pada akhir pekan setelah mereka mencoba melintasi Mediterania dari Afrika Utara.
Menurut laporan Middle East Monitor, Senin, 28 Mei 2018, sebanyak 115 migran diselamatkan pada Ahad, 27 Mei 2018, ketika mereka mencoba menyeberangi Selat Gibraltar dengan lima perahu kecil. Sementara 293 migran lain yang menumpang sembilan perahu kayu diselamatkan pada Sabtu, 26 Mei 2018.
Baca: Polling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim
Migran asal Afrika berenang ke kapal LSM Spanyol di Laut Mediterania, sekitar 12 mil dari Sabratha, Libia, 23 Juli 2017. Ratusan ribu migran menyebrang dengan perahu karet menuju Eropa, meninggalkan negara mereka yang sedang terjdi konflik berkepanjangan. AP/Santi Palacios
Saalah seorang juru bicara marinir Spanyol mengatakan kepada kantor berita AFP, tim penyelamat sedang mencari tiga perahu lainnya yang membawa migran dalam jumlah besar di Laut Alboran, sebelah timur Selat Gibraltar.
Data yang dimiliki Organisasi Internasional untuk Migran menyebutkan, lebih dari 22.400 orang tiba di Spanyol melalui laut pada 2017. "Dari jumlah tersebut, sebanyak 223 orang tewas selama dalam perjalanan," kutip Middle East Monitor.Anggota tim penyelamat "Save the Children" melemparkan tali pada perahu karet yang ditumpangin puluhan imigran di laut lepas Mediterrania, 15 Juni 2017. REUTERS/Stefano Rellandini
Para imigran ini sebagian besar berasal dari negara-negara yang dilanda konflik termasuk Libya, Suriah, Libanon, dan Irak. Mereka menjadikan sejumlah negara di Eropa menjadi tujuan menyelamatkan diri sekaligus mencari kehidupan.
Sejumlah negara Eropa mulai mencemaskan pengaruh yang dibawa imigran ke negara mereka. Sebab, para imigran itu mayoritas dari negara-negara muslim yang memiliki latar budaya berbeda dengan mereka.
Baca: Negara Eropa Mulai Mencemaskan Pengaruh Imigran Muslim
Kepala Polisi Keamanan Norwegia (SSP) Benedicte Bjornland mengingatkan, para imigran yang gagal berasimilasi dengan masyarakat barat, menimbulkan kerawanan sosial. Ujungnya, tidak mustahil terjadi kerusuhan sipil dan gelombang ekstremisme sayap kanan.
Dalam satu hari, Spanyol pernah menyelamatkan sedikitnya 600 pengungsi Maroko yang mengalami masalah di tengah Laut Mediterania. Ratusan imigran itu ditemukan dalam 15 kapal terpisah. Diantara ratusan imigran dewasa itu terdapat pula 35 anak-anak dan bayi.