Erdogan dan Trump Bahas Zona Aman di Suriah Utara, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 16 Januari 2019 07:02 WIB

Sejumlah balon bergambarkan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan diarak selama parade Karnaval yang ke-134 di Nice, Perancis, 20 Februari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Ankara - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendiskusikan situasi di wilayah utara Suriah lewat sambungan telepon pada Senin, 14 Januari 2019.

Baca:

Salah satu poin yang dibahas adalah pembentukan zona aman di kawasan utara Suriah, yang bersih dari kegiatan terorisme dan kelompok bersenjata.

Pembicaraan keduanya ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara terkait nasib pada pejuang Kurdi, yang bermarkas di kawasan utara Suriah dan berbatasan dengan Turki bagian selatan.

Advertising
Advertising

“Erdogan mengatakan kepada Trump bahwa dia tidak melihat ada masalah dengan keberadaan Kurdi di Suriah,” begitu dilansir Aljazeera dari pernyataan kantor Presiden Turki pada Senin, 14 Januari 2019. “Ankara juga menyatakan hanya akan bertempur dengan kelompok bersenjata di daerah konflik Suriah yang mengancam keamanan nasional negaranya."

Baca:

Pembicaraan Erdogan dan Trump ini terjadi setelah Trump mengancam Turki bakal mengalami kehancuran ekonomi jika menyerang pasukan Kurdi yang didukung militer AS di Suriah utara. Milisi Unit Perlindungan Rakyat atau YPG ini merupakan kelompok milisi dari etnis Kurdi, yang menyerang kelompok teroris ISIS bersama militer AS.

Trump, seperti dilansir Reuters, berencana menarik pasukan dari Suriah dan Afganistan setelah menyatakan menang melawan kelompok teroris ISIS. Dia berjanji akan kembali mengirim pasukan AS dari markas terdekat jika kelompok ISIS nongol lagi di Suriah.

Baca:

Mengenai zona aman ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan ini merupakan wilayah bagi kelompok yang memerangi ISIS dan mencegah serangan apapun terhadap Turki dari Suriah.

Soal ini, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan,”Presiden menyatakan keinginannya untuk bekerja bersama menangani kekhawatiran Turki mengenai keamanan di kawasan timur laut dari Suriah.”

Tentara Turki bersiap-siap saat berada di pegunungan Barsaya di timur laut Afrin, SUriah, 28 Januari 2018. Turki melancarkan operasi 'Ranting Zaitun' pada 20 Januari 2018, menyerang milisi Satuan Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG) di wilayah kantong Afrin. REUTERS/ Khalil Ashawi

Pada saat yang sama, Sanders mengatakan,”Presiden menekankan penting bagi AS bahwa militer Turki tidak menyerang milisi Kurdi dan Pasukan Demokratik Suriah, yang telah bertempur melawan ISIS.

Baca:

Soal ini, Kepala Staf Gabungan Joseph Dunford, bakal bertemu dengna mitranya dari Turki yaitu Yasar Guler, pada Selasa waktu setempat untuk konsultasi soal kesepakatan ini.

Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berlari saat melintasi sebuah jalan ketika bertempur dengan militan ISIS di Raqqa, Suriah, 3 Juli 2017. REUTERS/ Goran Tomasevic/File Photo

Selama ini, Turki menganggap YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Turki atau PKK yang dicap sebagai pasukan teroris dan terlarang di negara itu. Militer Turki menyerang milisi YPG di Kota Afrin, Suriah bagian utara, dan mengecam dukungan militer AS terhadap milisi ini di Kota Manbij, yang terletak di Suriah timur laut.

Soal ancaman dari Trump soal kehancuran ekonomi bagi Turki jika menyerang milisi Kurdi, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, mengatakan negaranya tidak takut dan tidak bisa diintimidasi oleh ancaman apapun. “Ancaman ekonomi terhadap Turki tidak akan berdampak apa-apa,” kata dia.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

8 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

11 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

20 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

22 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

23 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

27 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya