Dekrit Baru, Rusia Akan Tembak Jatuh Pesawat Komersil Jika....

Minggu, 13 Januari 2019 06:05 WIB

Rekontruksi dari puing-puing pesawat Malaysia Arilines MH17 saat dipresentasikan laporan terakhir kecelakaan pada Juli 2014 di Gilze Rijen, Belanda, 14 Oktober 2015. Para investigator internasional menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 telah ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia. REUTERS/Michael Kooren

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan di Kementerian Pertahanan Rusia meminta Kremlin menyetujui dekrit tentang pemberian izin pesawat tempur menembak jatuh pesawat komersial yang melanggar hukum, mengancam hidup orang banyak serta merusak fasilitas strategis Rusia.

"Dekrit ini juga untuk mencegah keterlibatan pembajakan pesawat," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, 11 Januari 2018.


Baca: Tim Penyidik: Rudal BUK Rusia Hantam MH17, 298 Orang Tewas

Para bos di Kementerian Pertahanan Rusia itu menilai peraturan yang saat ini berlaku ambigu dan memerlukan klarifikasi.

Advertising
Advertising

Menurut Undang-undang pemberangusan terorisme, menembak jatuh pesawat diizinkan jika pesawat gagal mematuhi perintah untuk mendarat atau mengubah rute.

Namun dekrit lainnya berisikan larangan menembak jatuh pesawat jika didalamnya ada penumpang.

"Dokumen baru ini harus menghapus kontradiksi ini," ujar ahli militer Rusia, Vladislav Shurygin.

Selain itu, ujar Shurygin, rancangan dekrit memenuhi standar internasional terkait dengan ancaman.

Baca: MH17 Dihantam Buk, Ini Percakapan Milisi dan Rusia

Surat kabar Izvestia melaporkan, rancangan dekrit ini memuat sistem peringatan lebih dulu kepada pesawat lewat radio dan visual, sistem koreksi rute pesawat dan menyediakan pendaratan darurat.

Dalam rancangan dekrit yang diusulkan ke Kremlin, menembak jatuh pesawat merupakan langkah terakhir.

"Pelaku pelanggaran akan diperingatkan secara visual dan radio bahwa mereka akan mengeluarkan tembakan akibat membangkang. Pesawat dan helikopter dengan senjata kecil dan senjata artileri akan menjadi yang terakhir mengumumkan keseriusan dan niat, mereka akan mengeluarkan tembakan peringatan," ujar laporan surat kabar itu.

"Jika pelaku tidak meresponsnya, maka akan ditembak jatuh."

Bahkan jika diperlukan, Angkatan Bersenjata dibolehkan menggunakan rudal anti pesawat terbang, artileri roket, dan senjata artileri lainnya.

Presiden Vladimir Putin tahun lalu mengatakan dirinya berwenang menembak pesawat, jika pesawat itu mengancam pembukaan Olimpiada Musim Dingin di Sochi tahun 2014.

Baca: MH17 Jatuh, Rusia: Ukraina Juga Punya Rudal Buk-M1

Penegasan Putin itu dilatari ancaman seorang pria Ukraina yang mabuk saat berada dalam satu pesawat yang akan terbang ke Turki. Pria itu mengatakan dirinya membawa bom dan memaksa pilot mengalihkan penerbangannya ke Sochi.

Pilot berhasil mengelabui pria Ukraina itu bahwa seolah pesawat terbang menuju Sochi, padahal pesawat diterbangkan ke Istanbul.

Dekrit ini bertujuan untuk mencegah situasi yang mirip dengan serangan al Qaeda ke menara World Trade pada September 200.

Kemudian, tembak jatuh pesawat MH17 di wilayah timur yang dikuasai pemberontak Ukraina dan menewaskan 298 penumpang berikut kru pesawat. Pesawat milik maskapai Malaysia itu ditembak dengan menggunakan rudal BUK pada tahun 2014.

Tahun 1983, pesawat milik Uni Sovyet menembak jatuh pesawat komersial Korea Selatan 007 dan menewaskan 269 orang.

Kremlin belum menanggapi permintaan petinggi Kementerian Pertahanan Rusia terhadap dekrit menembak jatuh pesawat komersial.

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

19 jam lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

1 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

2 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

2 hari lalu

Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

2 hari lalu

Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya