Bekas Pengacara Bakal Bersaksi di Kongres, Trump Bilang Apa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 11 Januari 2019 14:31 WIB

Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos

TEMPO.CO, Washington - Bekas pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yaitu Michael Cohen, bakal menyampaikan testimoni di depan Komite Pengawasan dan Reformasi Pemerintah DPR AS pada Februari 2019.

Baca:

Cohen, 52 tahun, melakukan ini sebulan sebelum mulai menjalani masa penjara tiga tahun karena berbagai kejahatan termasuk karena berbohong ke Kongres terkait bisnis Trump di Rusia pada kesaksian 2018.

“Ini memberikan kesempatan kepada saya untuk menceritakan secara penuh dan kredibel peristiwa yang telah terjadi,” begitu kata Cohen dilansir media CNBC pada Kamis, 10 Januari 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Cohen, yang pernah menjadi pengacara pribadi Trump selama sekitar sepuluh tahun ini, bakal bersaksi pada 7 Februari 2019.

Saat ditanya soal ini ketika berada di Texas, Trump menyahut,”Saya sama sekali tidak khawatir soal itu.” Trump datang ke daerah perbatasan McAllen, Texas, yang berada tepat di sebelah Meksiko. Kunjungan ini untuk mendongkrak popularitas rencananya membangun tembok pembatas di perbatasan Meksiko, yang ditolak Partai Demokrat di DPR AS.

Baca:

Testimoni Cohen di Kongres bulan depan itu terjadi dua setengah bulan setelah dia mengaku bersalah di pengadilan Manhattan New York karena telah berbohong kepada Kongres mengenai proyek pembangunan menara di Moskow, Rusia.

Ketua Komite Intelijen DPR AS, Adam Schiff, mengatakan Cohen akan ditanyakan soal investigasi Rusia, yang saat ini masih terus berlangsung. “Kami akan menjadwalkan sesi tertutup dalam rapat komite kami dalam waktu dekat,” kata dia.

Baca:

Seperti dilansir Reuters, Cohen akhirnya mengaku bersalah telah membayar sejumlah uang kepada dua perempuan yang mengaku telah berhubungan intim dengan Trump.

Kedua perempuan itu adalah Stormy Daniels, dan Karen McDougal. Pengadilan di Manhattan New York menyatakan tindakan itu bersalah karena melanggar ketentuan mengenai penggunaan dana kampanye pilpres AS.

Cohen awalnya dikenal sebagai orang dekat Trump dan seorang loyalis. Dia bahkan pernah mengatakan bersedia tertembak untuk melindungi Trump. Sikapnya mulai berubah setelah penyelidik FBI menggerebek kamar hotel dan kantornya pada April 2018.

Saat itu, FBI menemukan sejumlah dokumen terkait transaksi finansial dan rekaman percakapan yang dibuat Cohen secara diam-diam saat sedang melayani konsultasi hukum dengan Trump. Rekaman ini menjadi alat bukti dan dipublikasikan di media massa sehingga memberatkan Trump.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

38 menit lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

14 hari lalu

Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya