Bekas Menteri Israel Mengaku Menjadi Mata-mata Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 10 Januari 2019 10:45 WIB

Bekas menteri Israel bidang energi dan infrastruktur, Gonen Segev, mengaku bersalah telah menjadi mata-mata bagi intelijen Iran pada persidangan di Pengadilan Distrik Yerusalem pada 9 Januari 2019. Reuters

TEMPO.CO, Yerusalem – Seorang bekas menteri Israel mengaku bersalah telah melakukan kegiatan mata-mata bagi Iran dalam proses persidangan di Pengadilan Distrik Yerusalem pada Rabu, 9 Januari 2019.

Baca:

Bekas Menteri Energi dan Infrastruktur Israel, Gonen Segev, terancam hukuman penjara 11 tahun atas kejahatan yang dilakukannya itu. Dia pernah menjadi menteri pada periode 1995 - 1996.

Segev telah terkena tuntutan hukum pada Juni 2019. Lembaga keamanan internal Israel, Shin Bet, menyatakan Segev telah direkrut oleh lembaga intelijen Iran saat tinggal di Nigeria dan bertindak sebagai agen.

Advertising
Advertising

“Penyelidik menemukan Segev telah mengontak pejabat di kedubes Iran di Nigeria pada 2012. Dia juga telah mengunjungi Iran sebanyak dua kali untuk bertemu dengan atasannya,” begitu pernyataan Shin Bet seperti dilansir Reuters pada Rabu, 9 Januari 2019.

Baca:

Segev juga disebut telah menerima perangkat komunikasi terenkripsi dari agen Iran. Dia menyuplai informasi terkait sektor energi, lokasi situs keamanan di Israel, dan pejabat politik serta institusi keamanan.

Israel telah lama terlibat konflik dengan Iran, yang mendukung gerilyawan Islam di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Iran telah menuduh Israel berada di balik sejumlah tindakan sabotase dan pembunuhan ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir.

Pengadilan bakal mengeluarkan putusan resmi soal hukuman penjara terhadap Segev, yang pernah dipenjara pada 2004 karena menyelundupkan pil ekstasi ke Israel. Segev meninggalkan Israel pada 2007 seusai menjalani hukuman.

Baca:

Kementerian Kehakiman Iran belum menanggapi soal kasus Gonen Segev ini. Menurut media Jerusalem Post, pengumuman vonis atas Segev bakal dilakukan pengadilan pada 11 Februari 2019.

Media Channel 10, seperti dikutip Jerusalem Post, melansir Segev mengakui dakwaan espionase itu dengan alasan dia berupaya membantu Israel dan kembali ke negaranya sebagai pahlawan dengan berpura-pura menjadi mata-mata Iran.

“Saya ingin menipu orang Iran dan kembali ke Israel sebagai pahlawan,” kata Segev kepada para penyelidik.

Baca:

Segev ditangkap pada Mei 2018 dan diekstradisi dari Guinea Khatulistiwa dengan tuduhan membantu musuh pada saat perang, memata-matai Israel dan menyediakan informasi intelijen kepada musuh.

Laporan Channel 10 juga menyebutkan Segev mengatakan kepada para penyelidik bahwa dia tidak menyerahkan informasi rahasia apapun kepada atasannya di Iran. Dia juga mengaku tidak memiliki motif finansial atu ideologi untuk membantu negara musuh.

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

13 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

5 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

7 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

8 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya