Trump Ancam Tutup Pemerintahan Amerika Sampai Tahunan karena?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 5 Januari 2019 14:37 WIB

Mick Mulvaney, saat menjabat Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB), berbicara dengan Presiden Trump pada 2017.[ Kennedy Lamarque / Reuters]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan melanjutkan penutupan pemerintahan selama berbulan-bulan hingga tahun jika permintaannya soal dana pembangunan tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko tidak disetujui.

Baca:

Trump mengatakan dirinya merasa bangga melakukan ini karena ini hal yang benar. Trump mengatakan ini kepada para pimpinan Kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat saat mereka bertemu di Gedung Putih pada Jumat, 4 Januari 2019.

“Saya memang mengatakan itu. Tepat sekali, saya mengatakan itu. Saya pikir itu tidak akan terjadi tapi saya bersiap,” kata Trump kepada media saat ditanya mengenai sikapnya itu dalam jumpa pers di halaman Rose Garden, Gedung Putih seperti dilansir Daily Mail pada 5 Januari 2018.

Advertising
Advertising

Baca:

Ancaman Trump untuk memperpanjang penutupan pemerintahan AS, yang telah berlangsung sejak Sabtu, 22 Desember 2018, pertama kali diungkap oleh Ketua Fraksi Demokrat di Senat, Chuck Schumer, saat jumpa pers di Gedung Putih, beberapa saat sebelum Trump menggelar jumpa pers.

Imigran memanjat tembok perbatasan antara Meksiko dan AS di Tijuana, Meksiko, 25 November 2018. Presiden AS Donald Trump, mengatakan para imigran pencari suaka di perbatasan negara itu dengan Meksiko harus menunggu di sana sampai permohonannya disetujui pengadilan di AS. REUTERS/Hannah McKay

Schumer menuding Presiden menyandera para pekerja federal demi mendapatkan anggaran pembangunan tembok perbatasan. Schumer mendesak Trump melanjutkan pembahasan soal dana tembok pembatas ini sambil membuka kembali pemerintahan.

“Dia menolaknya. Bahkan dia mengatakan akan terus menutup pemerintahan untuk waktu yang lama, berbulan-bulan, atau bakan bertahun-tahun,” kata Schumer kepada media seperti dilansir Channel News Asia seperti dilansir Reuters.

Baca:

Menurut Trump, pertemuannya dengan para pemimpin Kongres berjalan dengan sangat produktif, yang justru bertolak belakang dengan pernyataan dari para pemimpin Partai Demokrat yang menghadiri pertemuan itu.

Trump mengaku telah membentuk kelompok kerja yang dipimpin Wakil Presiden, Mike Pence, untuk membahas kelanjutan penutupan pemerintahan.

Menurut Trump, pembangunan tembok pembatas di perbatasan dengan Meksiko merupakan langkah keamanan nasional yang vital.

Trump juga menegaskan dia bisa saja mendeklarasikan keadaan darurat nasional untuk membangun tembok tanpa persetujuan Kongres. “Saya bisa melakukan itu jika saya mau,” kata dia.

Baca:

Trump mengatakan,”Kita bisa menyatakan keadaan darurat nasional karena keamanan negara kita. Tentu saja, kita bisa melakukannya. Saya belum melakukan itu, tapi saya mungkin akan melakukan itu,” kata dia. “Kita bisa menyatakan itu dan membangun tembok dengan sangat cepat.”

Namun, Trump mengaku lebih suka membangun tembok lewat proses negosiasi dengan para wakil rakyat. Mereka akan membahas ini pada akhir pekan ini.

Nancy Pelosi. Foto: himachal.us

“Anda bisa menyebutnya dengan nama apapun. Anda bisa menyebutnya Schumer atau Pelosi atau penutupan pemerintahan oleh Trump. Tidak ada bedanya bagi saya. Itu hanya kata-kata,” kata Trump.
Dalam kesempatan jumpa pers panjang ini, Trump mengatakan dia telah menanyakan apakah Partai Demokrat akan menggunakan penutupan pemerintahan ini untuk memakzulkannya.

Menurut sumber Washington Post, yang dilansir Business Insider, Trump berulang kali mengucapkan kata kasar “f—k” dalam pertemuan dengan para tokoh Kongres itu. Belakangan, Trump meminta maaf kepada Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, karena ucapan tidak etis itu.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

8 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

11 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

13 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

15 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

16 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya