Donald Trump Ingin Tarik Militer Amerika Serikat dari Suriah

Jumat, 21 Desember 2018 10:00 WIB

Penduduk melintasi deretan gedung yang rusak akibat perang di kamp Yarmouk Palestina, Damaskus, Suriah, Rabu, 10 Oktober 2018. Distrik ini telah berpindah tangan berkali-kali dalam perang Suriah: dari pemberontak, ke militan ISIS, dan kembali ke pasukan pemerintah. REUTERS/Omar Sanadiki

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat kemungkinan akan mengakhiri kampanye perang melawan kelompok Islamic State atau ISIS di Suriah. Sinyalemen ini muncul ketika Presiden Amerika Serikat memutuskan menarik pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah, Kamis, 20 Desember 2018.

Keputusan Presiden Trump itu disayangkan oleh sekutu-sekutu Amerika Serikat, termasuk dari dalam negerinya. Namun Trump tampaknya tidak terpengaruh. Sekarang ini, ada sekitar 2 ribu pasukan Amerika Serikat di Suriah

Baca: Donald Trump: Kita Telah Mengalahkan ISIS di Suriah

"Buat apa kita perang di Surah untuk musuh kita dengan cara menempatkan pasukan militer dan membunuh untuk mereka, Rusia, Iran dan pemerintah lokal? Sekarang waktunya fokus pada negara kita dan membawa anak-anak muda kita pulang, tempat dimana mereka seharusnya berada !," kata Trump, seperti dikutp dari Reuters, Jumat, 21 Desember 2018.

Pejuang dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) berdiri di dekat kuil Uwais al-Qarni yang hancur di Raqqa, Suriah 16 September 2017.[REUTERS / Rodi Said]

Advertising
Advertising

Trump melalui kicauannya mengatakan telah memenuhi janji kampanyenya agar Amerika Serikat meninggalkan Suriah. Sebab posisi Amerika Serikat di Suriah sama dengan bekerja untuk negara-negara lain dan saat ini waktunya bagi negara lain untuk benar-benar bertempur di Suriah.

Baca: Model dari Malaysia Jadi Anggota ISIS

Terkait keputusan Presiden Trump tersebut, pemerintah Prancis mengatakan akan tetap mempertahankan pasukan militernya di utara Suriah. Prancis adalah salah satu negara yang mengikuti jejak Amerika Serikat melawan ISIS di Suriah.

"ISIS belum tersapu dari peta kami, baik itu sampai ke akar-akarnya. Kantong organisasi terorisme terakhir ini harus dikalahkan secara militer," kata Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

6 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

8 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

10 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

10 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

11 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya