TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menyatakan Amerika Serikat telah mengalahkan ISIS di Suriah lewat Twitternya pada Rabu.
"Kami telah mengalahkan ISIS di Suriah, satu-satunya alasan saya selama kepresidenan Trump," tulisnya di Twitter, dilaporkan dari Reuters, 20 Desember 2018.
Baca: Koalisi AS Hancurkan Masjid di Suriah Diduga Pusat Komando ISIS
Pada hari yang sama, pemerintah AS mempertimbangkan penarikan pasukannya dari Suriah.
We have defeated ISIS in Syria, my only reason for being there during the Trump Presidency.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 19, 2018
Namun menteri pertahanan Inggris mengatakan bahwa tidak benar ISIS telah dikalahkan di Suriah, setelah cuitan Trump.
"Saya sangat tidak setuju," kata Menhan Tobias Ellwood, di Twitter. "(ISIS) telah berubah menjadi bentuk lain ekstremisme dan ancaman masih ada."
Pada Rabu, Pentagon telah memulai proses pemulangan pasukan AS dari ISIS.
Pasukan SDF Suriah dan pasukan AS terlihat selama patroli dekat perbatasan Turki di Hasakah, Suriah 4 November 2018. [REUTERS / Rodi Said]
"Koallisi telah membebaskan wilayah yang dikuasai ISIS, tapi kampanye melawan ISIS belum berakhir," kata juru bicara Pentagon, Dana White, dikutip dari Reuters. "Kami telah memulai pemulangan pasukan AS dari Suriah untuk transisi kampanye tahap baru."
"Untuk perlindungan dan keamanan kami tidak akan mengungkapkan secara rinci. Kami akan tetap melanjutkan kerja sama dengan sekutu dan rekan kami untuk mengalahkan ISIS di manapun mereka beroperasi," lanjut Pentagon.
Baca: Simpan 2 Foto ISIS, WNI di Malaysia Dihukum 30 Bulan Penjara
Juru bicara Gedung Putih mengiyakan klaim Trump bahwa AS telah mengalahkan kelompok ISIS di Suriah dan penarikan pasukan akan dilakukan segera.
Keputusan untuk menarik sekitar 2.000 tentara akan mengakhiri kehadiran militer AS di Suriah, di mana Menteri Pertahanan AS Jim Mattis dan pejabat senior AS lainnya telah menganjurkan untuk memastikan ISIS tidak dapat bangkit kembali.