PM Kanada Trudeau Mau Batalkan Jual Kendaraan Militer ke Saudi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 20 Desember 2018 06:05 WIB

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau [Canada Newa]

TEMPO.CO, Ottawa – Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan pemerintah sedang berupaya mencari jalan keluar dari kesepakatan penjualan kendaraan militer canggih bernilai puluhan triliun rupiah dengan Arab Saudi.

Baca:

Trudeau mengatakan ini dalam sebuah wawancara televisi yang ditayangkan pada Ahad, 16 Desember 2018 waktu setempat.

Pernyataan Trudeau ini mengindikasikan sikapnya yang mengeras terhadap Arab Saudi, yang mengalami konflik pasca pernyataan Menteri Luar Negeri Kanada agar Riyadh melepas aktivis perempuan yang ditahan.

Advertising
Advertising

“Kami sedang mengkaji bersama untuk mencari jalan agar tidak perlu mengekspor kendaraan-kendaraan ini ke Arab Saudi,” kata Trudeau kepada CTV seperti dilansir Aljazeera pada Selasa, 18 Desember 2018.

Baca:

Sebelumnya, Trudeau mengatakan ada sanksi besar jika Kanada membatalkan pengiriman kendaraan militer senilai US$13 miliar atau sekitar Rp188 triliun. Kendaraan taktis militer ini dibuat oleh perusahaan Kanada yaitu General Dynamics Corp.

Jika Kanada membatalkan penjualan ini, maka negara itu harus membayar denda US$1 miliar Kanada atau sekitar Rp10.1 triliun.

Trudeau sempat mengatakan akan membekukan rencana ekspor kendaraan militer ini jika ada bukti penyalahgunaannya.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, saat sedang menghadiri konferensi investasi masa depan atau FII di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Sumber: edition.cnn.com

Selama ini, pemerintah Kanada mendapat tekanan kuat dari kelompok oposisi untuk mengakhiri penjualan senjata canggih ke Arab Saudi. Ini karena ada dugaan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018. Oposisi juga merasa keberatan dengan keterlibatan pasukan militer Arab Saudi dalam perang Yaman, yang menimbulkan bencana kemanusiaan.

Baca:

Kesepakatan penjualan kendaraan militer ke Arab Saudi dibuat oleh pemerintahan dari Partai Konservatif Kanada. Sedangkan Trudeau berasal dari Partai Liberal.

Besarnya denda yang harus dibayar membuat Trudeau sempat mengatakan enggan membatalkan kontrak penjualan kendaraan militer itu pada Oktober 2018. “Kontrak itu dibuat dengan cara agar sulit bagi pihak yang terlibat untuk membatalkannya,” kata Trudeau.

“Saya tidak ingin membuat perusahaan Kanada terkena tagihan miliaran dolar Kanada karena kita berusaha melakukan yang benar,” kata dia. “Jadi kami sedang mengupayakan ini secara sangat hati-hati.”

Baca:

Pada Senin, 17 Desember 2018, manajemen General Dynamics memperingatkan Ottawa bahwa pemerintah federal bakal membebani tagihan miliaran dolar jika membatalkan rencana penjualan itu. “Pembatalan kontrak itu bakal berdampak negatif secara signifikan terhadap para pekerja kami yang berketerampilan tinggi, jalur suplai di seluruh Kanada, dan sektor pertahanan Kanada secara luas,” kata perusahaan dalam pernyataannya.

Baca:

Media Global News melansir hubungan Kanada dan Riyadh semakin menegang pasca terungkapnya pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, oleh tim intelijen Arab Saudi, yang diduga diperintah Putra Mahtkota Pangera Mohammed bin Salman. “Pembunuhan jurnalis ini sama sekali tidak bisa diterima dan itu mengama sejak awal Kanada mendesak ada jawaban dan solusi dari kasus ini,” kata Trudeau.

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

4 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

5 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

8 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

10 hari lalu

Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

10 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

13 hari lalu

Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya