5 Pembelaan Diri Trump Soal Kasus Uang Tutup Mulut

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 15 Desember 2018 11:12 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen di Cleveland Heights, Ohio, AS, 21 September 2016. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melakukan wawancara dengan televisi Fox News mengenai sejumlah hal termasuk pembayaran uang tutup mulut kepada dua perempuan, yang membuat bekas pengacaranya Michael Cohen divonis tiga tahun oleh pengadilan di New York pada pekan ini.

Baca: Donald Trump Tegaskan Tidak Arahkan Michael Cohen

Trump melakukan wawancara ini berdekatan dengan wawancara Cohen dengan televisi ABC News. Cohen menyebut Trump tahu soal pembayaran uang tutup mulut untuk pemain film dewasa Stormy Daniels dan bekas model Playboy Karen McDougal sebagai hal keliru.

Advertising
Advertising

“Ini adalah kampanye. Tidak seorang pun kecuali saya yang diperiksa seperti ini – tidak seorangpun,” kata Trump dalam wawncara dengan jurnalis Fox News Harris Faulkner pada 13 Desember 2018 waktu setempat.

Baca: Bekas Pengacara Trump Divonis 3 Tahun Penjara

Berikut beberapa pernyataan Trump terkait kasus ini seperti dilansir transkrip oleh CNN:

  1. “Saya kira tidak – dan saya haru cek dulu. Saya pikir mereka tidak membayar uang sepeserpun kepada tabloid itu. Saya pikir kami tidak membayar tabloid itu.”

Menurut Trump, dia dan tim kampanye tidak pernah membayar tabloid National Enquirer uang untuk dibayarkan kepada Karen McDougal. Namun, induk perusahaan American Media Inc, yang menaungi National Enquirer, mengaku kepada penyidik bahwa perusahaan telah membayar McDougal uang senilai US$150 ribu atau sekitar Rp2.2 miliar agar kisah McDougal dan Trump tidak mengganggu kampanye Presiden Trump, yang saat itu bertanding melawan Hillary Clinton sebagai calon Presiden.

Baca: Bekas Pengacara Mengaku Bersalah, Trump Menyebutnya Lemah

  1. “Nomor satu, mereka mengatakan itu bukan pelanggaran dana kampanye. Nomor dua, itu tidak berada di bawah ketentuan dana kampanye. Jikapun begitu, itu juga bukan pelanggaran.”

Trump menegaskan bahwa pembayaran uang tutup mulut kepada dua perempuan tadi tidak terkait dengan penggunaan uang kampanye dan bukan sebuah pelanggaran hukum.

  1. “Orang-orang ini menulis berita bahwa Trump bersalah. Saya tidak bersalah.”

  1. “Anda tahu Presiden Obama juga memiliki pengalaman sama dengan jumlah uang sepuluh kali lipat. Apa yang terjadi? Dia membayar uang denda.

Menurut Trump, kasus terkait pelanggaran dana kampanye juga dialami oleh bekas Presiden Barack Obama. Menurut CNN, Obama membayar denda US$375 ribu atau sekitar Rp5.5 miliar kepada Komisi Pemilihan Federal.

Baca: Siapa Michael Cohen, Pengacara Trump, yang Digeledah FBI?

  1. “Jadi apa yang terjadi adalah antara Cohen atau jaksa penuntut, dengan tujuan mempermalukan saya, mengatakan,”Dengar, saya membuat kesepakatan ini untuk mengurangi masa hukuman dan lainnya.”

Trump menduga Cohen dan jaksa sengaja membuat tuduhan hukum terkait uang tutup mulut itu sebagai cara untuk mempermalukan dirinya.

Trump juga menegaskan,”Saya tidak pernah mengarahkannya (Cohen) untuk melakukan hal salah. Apapun yang dilakukannya, dia melakukannya atas kemauan sendiri. Dia pengacara.”

Berita terkait

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

8 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

8 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

4 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

6 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

17 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

29 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

33 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

38 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya