Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekas Pengacara Mengaku Bersalah, Trump Menyebutnya Lemah

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos
Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pengacara pribadinya Michael Cohen. REUTERS/Lucas Jackson, Leah Millis/File Photos
Iklan

TEMPO.COWashington – Bekas pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yaitu Michael Cohen, mengaku bersalah telah berbohong kepada Kongres mengenai rencana bisnis bekas majikannya di Rusia.

Baca:

 

Cohen mengaku bersalah setelah terkena dakwaan federal baru terkait rencana Trump untuk memberi Presiden Vladimir Putin sebuah Penthouse di salah satu apartemen di Moskow.

Harga unit mewah apartemen ini diperkirakan mencapai sekitar US$50 juta atau sekitar Rp715 miliar.

Dalam kesaksian di pengadilan, Cohen mengaku membicarakan soal kesepakatan properti ini dengan sejumlah orang di Organisasi Trump. “Faktanya, saya mengambil langkah dan mengadakan diskusi dengan individu 1 mengenai rencana melakukan perjalanan ke Rusia,” kata Cohen merujuk kepada Trump.

Baca:

 

“Cohen bertemu dengan asisten dari sekretaris media Putin pada Januari 2016 mengenai proyek ini dan meminta bantuan untuk mendapatkan lahan dan pembiayaan,” begitu bunyi dakwaan dalam dokumen pengadilan seperti dikutip SMH pada Jumat, 30 November 2018.

Cohen bersedia mengaku bersalah dalam kasus ini dan bekerja sama dengan penasehat khusus Robert S. Mueller dengan mengatakan dia sempat berbohong agar selaras dengan pernyataan publik Trump ada saat kampanye Presiden 2016.

Cohen mengatakan kepada Kongres bahwa proyek itu tidak lagi berjalan pada awal 2016. Padahal, pembicaraan untuk mengerjakan proyek properti itu berlangsung hingga Juni 2016. Cohen mengatakan ini dalam sidang di Pengadilan Federal New York pada Kamis, 29 November 2018.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Proyek properti di Moskow ini juga melibatkan Felix Sater, yang merupakan pengusaha properti keturunan Rusia dan bekas mitra bisnis Trump.

Dokumen dakwaan tadi juga menyebut Cohen mengatakan kepada Sater bahwa dia bersedia berangkat ke Moskow untuk mengerjakan proyek ini sebelum digelarnya Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland untuk memilih kandidat Presiden AS dari partai itu.

Menurut Cohen, Trump juga bisa berangkat ke Rusia untuk mengerjakan proyek ini setelah menjadi kandidat capres dari Partai Republik.

Dakwaan itu juga menyebut Sater dan Cohen semapt berbicara memberi Putin sebuah unit Penthouse senilai US$50 juta sebagai cara untuk menjustifikasi kenaikan harga unit lainnya dengan total US$250 juta atau sekitar Rp3.6 triliun.

Baca:

 

“Saya pikir jika Vladimir Putin tinggal di menara apartemen itu maka setiap orang kaya Rusia bakal mau membeli unit apartemen di sana,” kata Sater. Menurut Sater, ini bukanlah penawaran resmi melainkan sekadar obrolan dengan Cohen agar bisa mendapatkan banyak pemasukan dari penjualan properti itu.

Jika ini terbukti maka ini menunjukkan Trump terus berusaha membangun bisnis di Rusia pada saat masa kampanye pilpres AS. Padahal saat itu, Trump membantah memiliki kepentingan bisnis apapun di Rusia. Sedangkan otoritas keamanan AS mendeteksi adanya upaya dari Rusia untuk memenangkan Trump pada pilpres itu lewat berbagai cara seperti peretasan, dan kampanye di sosial media.

Soal ini, Trump menuding Cohen telah berbohong. “Ini merupakan orang lemah dan bukan orang yang sangat pandai,” kata Trump kepada jurnalis di Gedung Putih saat hendak berangkat ke Buenos Aires, Argentina. Trump menuding Cohen mencoba mengurangi masa hukuman dengan mengarang cerita. “Michael Cohen berbohong,” kata Trump.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

11 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

17 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

21 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

2 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.