Takut Tertular Demo Prancis, Mesir Larang Penjualan Rompi Kuning

Selasa, 11 Desember 2018 17:00 WIB

Seorang demonstran yang mengenakan rompi kuning bentrok dengan polisi selama unjuk rasa kenaikan harga BBM di Paris, Prancis, 1 Desember 2018.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Mesir melarang penjualan rompi kuning karena khawatir terkena imbas demonstrasi besar-besaran di Prancis.

Pemerintah Mesir khawatir oposisi kemungkinan bisa meniru pendemo Prancis yang mengenakan rompi kuning atau gilets jaunes sebagai simbol demonstrasi ketika peringatan demonstrasi penggulingan Hosni Mubarak pada 2011 silam, seperti dilaporkan dari Foxnews, 11 Desember 2018.

Baca: Polisi Prancis - Jaket Kuning Bentrok pada Demonstrasi di Paris

Selama dua tahun terakhir, pemerintah Mesir mencegah upaya apapun untuk memperingati demonstrasi 2011 yang dimulai pada 25 Januari.

Presiden el Sissi sering memperingatkan akan menjamin stabilitas Mesir agar tidak terjatuh seperti Suriah, Yaman dan Libya.

Advertising
Advertising

Billboard kampanye Presiden Abdel-Fattah el-Sissi untuk pemilihan presiden di Kairo, Mesir, 19 Maret 2018. AP

Sejak el-Sissi menjadi presiden pada 2014, tidak ada protes yang signifikan. Namun pemerintah melakukan tindakan preventif dengan menahan sejumlah aktivis atau pengkritik pemerintah.

Baca: 5 Hal Penting Soal Unjuk Rasa Jaket Kuning di Prancis

Otoritas mulai mengimbau distributor alat keamanan untuk tidak menjual rompi kuning kepada individu dan mulai membatasi penjualan rompi kuning untuk perusahaan yang diverifikasi, setelah mendapat izin dari pihak kepolisian.

Pihak yang melanggar imbauan akan dikenakan sanksi, namun pejabat tidak menyebut rincian sanksi.

Ratusan rakyat Mesir memprotes putusan bebas pengadilan atas mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dengan tuduhan menghasut pembunuhan demonstran pada 2011, di Lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, 30 November 2014. Demonstran yang berjumlah sekitar 800 orang memprotes keras putusan pengadilan karena dianggap tidak ada keadilan, atas protes tersebut satu demonstran tewas tertembak dan lainnya terluka. Ahmed el-Hussini/Getty Images

Enam distributor rompi kuning di Kairo di mana toko alat keselamatan industri dijual, mengaku mereka tidak lagi menjual rompi kuning. Dua ritel menolak menjual rompi kuning tanpa memberikan penjelasan, namun empat ritel lain mengatakan mereka berhenti menjual setelah diimbau polisi.

Baca: Revolusi Mesir 'Menular' ke Yaman, Aljazair, dan Iran

"Mereka (pemerintah) sepertinya tidak mau orang-orang Mesir mengikuti pendemo Prancis," kata salah satu ritel."Polisi ke sini dan menyuruh kami tidak menjual rompi kuning, ketika ditanya kenapa, polisi hanya menjawab mengikuti perintah atasan."

Pejabat keamanan mengatakan larangan rompi kuning akan tetap berlaku hingga akhir Januari. Otoritas Mesir juga telah bertemu importir dan pemasok rompi kuning bersama dengan pejabat kepolisian untuk menyampaikan peraturan ini.

Berita terkait

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

2 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

9 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

10 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya