3 Hal Penting Mengenai Dewan Kerjasama Teluk GCC

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 10 Desember 2018 14:17 WIB

Putra Mahkora Arab Saudi Pangeran Salman Bin Abdulaziz Al-Saud saat menghadiri acara Dewan Tertinggi Dewan Kerjasama Teluk ke-35 di Doha, Qatar, 9 Desember 2015. Raja baru, Salman, merupakan mantan Gubernur Provinsi Riyadh dan Menteri Pertahanan. Mohamed Farag/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Abu Dhabi – Dewan Kerjasama Teluk atau Gulf Cooperation Council - GCC berdiri pada 1981, yang merupakan aliansi enam negara di bidang ekonomi, sosial dan politik.

Baca:

Saudi Gelar KTT Teluk, Pengamat Ragukan Efektivitas Forum GCC

Keenam negara anggota adalah Kuwait, Oman, Bahrain, Qatar, Arab saudi, dan Uni Emirat Arab.

Advertising
Advertising

Organisasi ini menggelar pertemuan puncak setiap tahun sekali menjelang akhir tahun. Pada tahun ini, KTT digelar di Riyadh pada 9 Desember 2018. Pada tahun sebelumnya, Kuwait menjadi tuan rumah.

Para negara anggota merasa perlu membentuk organisasi ini karena terjadi perang Irak – Iran, yang terjadi pada 1980 – 1988 dan membuat kawasan Timur Tengah menjadi terganggu stabilitasnya.

  1. Struktur

Organisasi ini memiliki enam cabang utama untuk melakukan berbagai tugas dari mulai persiapan pertemuan hingga pemantauan implementasi kesepakatan yang tercapai.

Baca:

KTT Teluk, Raja Salman Minta Negara Teluk Bersatu

Ada Dewan Tertinggi, yang merupakan dewan pengambil keputusan tertinggi dan menggelar pertemuan setiap tahun. Anggotanya merupakan para kepala negara. Untuk urusan penting, dewan berupaya mencapai kata sepakat. Dewan ini dibantu oleh Komisi Konsultasi, yang bertugas memberi masukan.

Lalu ada Dewan Menteri, yang bertemu tiga bulan sekali dan membahas dan memutuskan kebijakan.

Juga ada Sekretariat Jenderal, yang bersifat administratif dan mengorganisasikan pertemuan. Sekretaris Jenderal dipilih setiap tiga tahun sekali oleh Dewan Tertinggi.

Baca:

Lalu terakhir ada Komisi Penyelesaian Sengketa, yang bertujuan mencari solusi diplomatik untuk mengatasi masalah internal yang terjadi.

  1. Ekonomi

Enam negara anggota merupakan penghasil minyak dan mencakup nyairs setengah dari total cadangan minyak dunia.
Karena populasi yang terus meningkat dan jumlah cadangan minyak dan gas yang menyusut, negara anggota berusaha mengembangkan sumber pemasukan baru seperti pariwisata, konstruksi, dan keuangan.

Bahrain, menurut laporan dari Bank Dunia, merupakan negara anggota dengan tingkat kerentanan ekonomi paling tinggi karena terjadinya penurunan harga minyak mentah, tingginya utang, dan rendahnya tabungan publik.

Baca:

  1. Keamanan

GCC sepakat membentuk pasukan koalisi yang disebut Peninsular Shielf Force atau Pasukan Tameng Semenanjung, yang dibentuk pada 1984. Pasukan ini terdiri dari infantri, kendaraan lapis baja, artileri, dan pasukan pendukung, yang total jumlahnya mencapai 40 ribu orang.

Pada 1994, Perjanjian Keamanan GCC mempromosikan penggunaan teknologi terbaru untuk memperkuat sistem persenjataan dan melarang penjualan senjata ilegal.

Baca:

Pada 2000, GCC sepakat untuk membangun industri manufaktur senjata bersama, yang menyuplai kebutuhan negara anggota.

Pada 2004, GCC membuat kesepakatan mengenai penanganan terorisme dan mulai melaksanakannya dua tahun kemudian.

Pada 2012, Kuwait ikut meratifikasi Perjanjian Keamanan Internal pada KTT GCC di Bahrain. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi keamanan internal negara. Saat ini Saudi menjadi tuan rumah pada KTT ke - 39 GCC di Riyadh.

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

13 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

1 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

3 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

3 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

4 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya