4 Kesepakatan dari Penghentian Sementara Perang Dagang AS-Cina

Senin, 3 Desember 2018 12:48 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan presiden Cina Xi Jinping sepakat menghentikan perang dagang selama 90 hari.

Berikut 4 kesepakatan penghentian sementara perang dagang AS-Cina yang dirumuskan oleh kedua kepala pemerintahan raksasa ekonomi dunia di pertemuan sela di KTT G20 di Argentina pada hari Sabtu, 1 Desember 2018.

Baca: Alasan AS-Cina Hentikan Perang Dagang Selama 90 Hari

1. Setuju tidak menaikkan tarif per 1 Januari 2019. Sehingga AS meninggalkan tarif US$ 200 miliar atas barang impor dari Cina.

2. Setuju tidak menaikkan tarif impor sebesar 25 persen atas barang-barang produk Cina.

3. Cina setuju membeli barang substansil di bidang pertanian, energi, industri dan produk lainnya dari Amerika Serikat.

Baca: Cina dan Amerika Serikat Sepakat Hentikan Perang Dagang

Advertising
Advertising

4. Setuju untuk mengadakan perundingan terkait dengan perubahan struktur demi mendorong transfer teknologi, perlindungan intelektual properti, hambatan non-tarif, mencegah kejahatan siber, gangguan sibver, jasa, dan pertanian.

Sebagai kado akhir tahun, Cina juga membuka diri untuk menyetujui kesepakatan sebelumnya yang tak disetujui dengan perusahaan Amerika, Qualcomm Inc yang bermaksud mengakuisisi perusahaan asal Belanda, NXP Semiconductors senilai US$ 44 miliar.

Baca: Beijing Pastikan Ekonomi Cina Terbuka pada Dunia

Qualcomm, perusahaan pembuat chip telepon pintar terbesar di dunia terpaksa menghentikan rencana akuisisinya setelah gagal mendapatkan persetujuan dari Cina sebagai regulator pada Juli lalu.

Kegagalan ini menjadikan Qualcomm korban dari perang dagang AS dan Cina yang saat itu baru dimulai.

REUTERS | BUSSINESS TIMES | CNN

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

17 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya