Sajikan Daging Babi di Acara Islam, Mendagri Jerman Minta Maaf
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Minggu, 2 Desember 2018 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Jerman meminta maaf setelah menyajikan hidangan daging babi dalam sebuah konferensi Islam di Berlin.
Dilansir dari Sputniknews, 2 Desember 2018, sosis babi dan bacon disajikan bersama dengan hidangan lainnya, termasuk hidangan halal dan vegetarian. Pejabat pemerintah Jerman mengklaim bahwa semua makanan yang disajikan dalam prasmanan sudah ditandai dengan jelas.
Baca: Menteri Dalam Negeri Jerman Tak Jadi Mundur
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengeluarkan permintaan maaf karena menyajikan sosis babi kepada undangan yang menghadiri Konferensi Islam Jerman atau Deutsche Islam Konferenz di Berlin.
Hidangan yang disajikan adalah sosis darah atau blutwurst, yakni sosis yang dibuat dari darah babi, dan bacon, istilah daging babi asap untuk bagian perut hingga punggung.
Awalnya Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer bersikeras bahwa prasmanan di acara itu menawarkan berbagai pilihan, termasuk hidangan halal, vegetarian, daging dan ikan, dan bahwa semua hidangan telah ditandai dengan jelas.
Baca: Sebut Yunani Lebih Baik Dikuasai Jerman, Menteri Jerman Dikecam
Kementerian dalam negeri didesak untuk meminta maaf atas sajian makanan dalam acara tersebut meskipun bersikeras hidangan juga diperuntukkan bagi undangan non-Muslim. Namun seorang jurnalis Jerman keturunan Turki menulis sindiran di Twitter.
Auf der #Islamkonferenz gestern in Berlin gab es wieder Schweinefleisch auf dem Buffet. Es wurde Blutwurst serviert. nallah halal.
— Tuncay Özdamar (@TuncayOezdamar) November 29, 2018
Welches Zeichen will Seehofers Innenministerium damit setzen?
Ein wenig Respekt vor Muslimen, die kein Schweinefleisch essen, wäre angebracht. pic.twitter.com/HMsMAzOiZ6
Baca: Ditemukan DNA Babi, Perusahaan Rusia Diskors Dewan Halal Dunia
"Apa pesan yang ingin dikirim Menteri Dalam Negeri Seehofer? Butuh sedikit rasa hormat kepada umat Muslim, yang tidak makan daging babi," tulis jurnalis Jerman Tuncay Özdamar yang beragama Islam di Twitter, dikutip dari The National.