TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan swasta Rusia yang mensertifikasi makanan untuk Muslim telah ditangguhkan oleh World Halal Council (WHC) karena diduga menjual produk halal yang terkontaminasi babi. Namun perusahan tersebut mengklaim bahwa sedikit DNA babi bukanlah masalah besar.
Dilansir dari Rusia Today, 14 November 2018, pertemuan sidang umum WHC pekan lalu menghukum perusahaan Rusia, Pusat Sertifikasi Halal (HCC), selama tiga tahun. HCC adalah anggota pertama yang dikeluarkan oleh dewan yang didirikan pada 1999.
Baca: Ini Rahasia Australia Jadi Juara Pemasok Daging Halal di Dunia
Konsep halal dan haram sangat penting bagi umat Islam, untuk mempraktekan ajaran atau mengkonsumsi produk mana yang diperbolehkan atau yang dilarang. Mengkonsumsi daging babi secara jelas dilarang di Al-Quran.
Selain itu, produk halal tidak boleh diproduksi di tempat yang bersamaan dengan daging babi.
Impor Daging Dibuka, dari Eropa hingga Amerika
Ini rupanya tidak menghentikan HCC, yang telah mensertifikasi produk daging sapi halal, ditemukan kasus produk daging sapi yang positif terkontaminasi DNA babi.
Pada September, salah satu pemasok yang disetujui oleh HCC, Tsaritsyno, didenda 100.000 rubel atau Rp 22 juya karena menipu pelanggan setelah daging babi ditemukan dalam sosis berlabel halal.
Baca: Cina Kampanye Anti-Halal di Tempat Tinggal Etnis Muslim Uighur
Namun pemilik HCC, pengusaha Rusia Dinar Sadykov, telah menolak temuan itu dan menyebutnya fitnah yang yang dilakukan oleh para pesaingnya. Dia juga mengeluarkan pernyataan yang cukup mengejutkan tentang Alquran, dengan mengklaim bahwa karena tidak ada fatwa dari keputusan cendikiawan Muslim mengenai penemuan DNA babi, maka itu tidak benar-benar membuat produk haram.
Selain HCC dikeluarkan dari Dewan Halal Dunia dan dilarang melakukan sertifikasi halal untuk daging, sementara pemiliknya Sadykov juga kehilangan posisi di WHC.