Cina Wajibkan Mobil Dipasang Pelacak Informasi, Privasi Lenyap?

Sabtu, 1 Desember 2018 09:36 WIB

Nissan Intelligent Mobility Tour dibuka di Cina (Nissan)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina mewajibkan seluruh produsen mobil memasang alat pelacak informasi aktivitas mobil dan pengemudinya dan mengirimkan hasilnya secara real-time ke pusat pemantauan pemerintah.

Lebih dari 200 produsen mobil di Cina telah menggunakan alat pelacak termasuk Teslam Volswagen, BMW, Daimler, Ford, General Motors, Nissan, Mitshubisi, dan NIO, mobil listrik produk start-up Amerika Serikat.

Baca: Cina Bikin Aplikasi Ponsel Pelacak Anak Hilang

Ide pemerintah Cina memasang alat pelacak di setiap mobil diduga kuat untuk memantau warganya melalui mobil yang mereka kemudikan.

Warga Cina tidak mengetahui mobil mereka telah dipasangkan peralatan canggih untuk memantau dan melacak aktivitas pengemudinya secara real-time dan kemudian data itu diteruskan ke pusat pemantauan pemerintah.

"Saya tidak tahu hal ini. Tesla boleh jadi punya itu, namun mengapa mereka meneruskannya ke pemerintah? Karena ini mengenai privasi," kata Shan Junhua, pemiliki mobil Tesla Model X warna putih, seperti dikutip dari AP, Jumat, 30 November 2018.

Advertising
Advertising

Produsen mobil beralasan mereka memenuhi peraturan setempat tentang hanya mengajukan mobil dengan energi alternatif.

Baca: Cina Pakai Cip Canggih untuk Mata-matai Amerika Serikat?

Adapun sejumlah pejabat Cina mengatakan, data hasil pemantauan yang dipasang di setiap mobil dulunya untuk analisa peningkatan keamanan warga, memfasilitasi perencanaan pengembangan industri dan infrastruktur untuk mencegah program penipuan subsidi.

Muncul kekhawatiran peraturan tentang penyebaran data dari mobil pada generasi mendatang bahkan segera mengarah untuk meneruskan informai yang lebih bersifat pribadi.

The Shanghai Electric Vehicle Public Data Collecting, Monitoring and Research Center merupakan lembaga non-profit yang didanai pemerintah untuk menerima dan memantau serta meriset data real-time yang terkirim dari setiap mobil yang sudah dilengkapi alat pelacak informasi

Di pusat pengumpulan, monitoring dan riset data tersebut terdapat peta real-time berukuran raksasa yang isinya tetntang tempat orang tinggal, berbelanja, bekerja, fungsi mesin, dan beribadah.

Sejumlah data individu juga muncul di peta data termasuk mobil pribadi yang digunakan berikut jenis dan model mobil, jarak tempuh dan pengisian baterei.

"Kami dapat menyediakan banyak data dari sejumlah pelanggan untuk membantu pemerintah meningkatkan kebijakan dan perencanaan," kata Ding Xiaohua, Deputi Direktur pusat data tersebut.

Pemerintah Cina di bawah kepemimpinan Xi Jinping telah meluncurkan berbagai upaya untuk melakukan prediksi dan memberangus ancaman demi stabilitas Partai Komunis yang berkuasa.

Baca: Warga Cina Wajib Lapor 3 Kejahatan Iblis, Menarget Uighur ?

Pemerintah Cina telah menunjukkan minatnya untuk memantau kendaraan.

"Pemerintah ingin mengetahui apa saja tentang raknyatnya sepanjang waktu dan bereaksi secepat mungkin. Jadi tida ada perlindungan terhadap pemantauan negara," kata Maya Wang, peneliti senior Cina untuk Human Rights Watch.

Di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, informasi tentang kondisi mobil dteruskan ke produsen mobil melalui pelacakan via aplikasi online, peta, dan pelayanan darurat yang tersedia. Namun data itu terberhenti di produsen. Pemeritnah atau aparat penegak hukum secara umum hanya dapat mengakses data informasi pribadi mobil dalam hal penyelidikan kejahatan khusus. Di Amerika, pengambilan data tersebut harus didahului adanya perintah pengadilan.

Menanggapi pemasangan alat pelacak di mobil yang diproduksi di Cina, General Motors dan Daimler mengatakan mereka meneruskan data sesuai dengan peraturan dalam industri dan mendapat persetujuan dari pembeli mobil bahwa ada pemgumpulan dan penggunaan data mereka.

Para produsen mobil lainnya, seperti Nissan menganggap sistem monitor dan meneruskan informasi ke pusat pemantauan pemerintah Cina berdasarkan hukum. Nisaan fokus pada pasar sebagai peluang terbesar yang saat ini bertumbuh.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

19 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

21 jam lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya