Aksi Menggemaskan Bocah Ganggu Paus Fransiskus Saat Ceramah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Jumat, 30 November 2018 13:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak laki-laki tuna rungu naik ke panggung ketika Paus Fransiskus menyampaikan ceramah mingguan di Vatikan.
Bocah itu melarikan diri dari ibunya dan dengan berani berjalan di depan Paus Fransiskus selama pidato di aula Paul VI di Vatikan pada Rabu, seperti dilaporkan dari Dailymail.co.uk, 30 November 2018.
Baca: Paus Fransiskus: Jangan Abaikan Para Imigran
Paus Fransiskus sedang duduk di panggung ketika anak itu berlari ke arahnya, yang dikejar oleh ibunya.
Paus sedang menyampaikan ceramah di aula yang penuh sesak dalam bahasa Jerman ketika bocah itu dengan santai berjalan di atas tangga marmer putih menuju Paus.
Ketika dia sampai di panggung, dia berhenti sejenak, melihat Paus Fransiskus yang kemudian tertawa, sebelum bocah itu berjalan menuju seorang penjaga Swiss Guard.
Baca: Parlemen Timor Leste Halangi Presiden Bertemu Paus Fransiskus
Bocah laki-laki itu, yang berasal dari Argentina, yang juga negara asal Paus, melepaskan diri dari cengkeraman ibunya untuk bermain dengan Paus Fransiskus, dan sangat menyenangkan hati Paus.
Swiss Guard dan polisi Vatikan berdiri dan membiarkan bocah lelaki itu berlari mengelilingi Paus Fransiskus ketika menyampaikan ceramah tentang katekismenya dalam berbagai bahasa di aula Vatikan.
Bocah itu berlari mengelilingi serdadu Swiss Guard, menarik lengan serdadu yang bersarung tangan, bahkan menggenggam tombaknya, lalu memainkan seragamnya dan berdiri di belakang kursi Paus.
Baca: Paus Fransiskus Sampaikan Duka Cita dan Doa Bagi Korban Lion Air
Aksi bocah menggemaskan membuat Uskup Agung George Gaenswein, yang duduk di sebelah Paus Fransiskus, tersenyum lebar.
Paus kemudian memberi isyarat kepada anak lelaki itu dan ibunya agar dia dapat berbicara dengan mereka.
"Beri aku ciuman," kata Paus, ketika ibu bocah itu bergegas naik ke atas panggung untuk mencoba menangkapnya, sebelum Paus menyuruhnya membiarkannya.
"Kita semua harus bertanya pada diri sendiri, apakah saya bebas di hadapan Tuhan? Kita semua harus sebebas-bebasnya di hadapan Allah sebagai seorang anak di hadapan ayahnya.
Prefek Urusan Rumah Tangga Kepausan, Georg Gaenswein, yang duduk di sebelah Paus, berpaling kepadanya dan bercanda bahwa bocah itu "Argentina, dia tidak dapat diatur".
Baca: Paus Fransiskus Tahbiskan 2 Imam Oposisi Gereja Jadi Orang Suci
Ketika Paus berbicara di depan mikrofon, dia menjelaskan dalam bahasa Spanyol kepada jamaah bahwa anak itu mendengar dan berbicara dengan suara lemah.
"Anak lelaki ini tidak dapat berbicara, dia bisu", kata Paus, setelah ibu bocah itu meminta maaf dan menjelaskan kepada Paus bahwa putranya autis.
"Tapi dia tahu bagaimana berkomunikasi, untuk mengekspresikan dirinya," lanjut Paus.
Paus Fransiskus memuji kebebasan, meskipun tidak disiplin, tentang anak itu ketika dia naik ke atas panggung tanpa mengkhawatirkan formalitas acara.
"Dan dia memiliki sesuatu yang membuat saya berpikir: Dia bebas. Tidak disiplin, tapi dia bebas. Itu membuat saya berpikir: Apakah saya begitu bebas di hadapan Allah?" tutur Paus.
Baca: Kisah Tragis 2 Imam Diangkat Paus Fransiskus Jadi Orang Suci
"Anak ini tidak dapat berbicara, tetapi dia tahu cara berkomunikasi. Dia bebas. Ketika Yesus berkata kita harus menjadi seperti anak-anak, Dia mengatakan kepada kita bahwa kita harus memiliki kebebasan yang dimiliki anak-anak dengan ayah mereka. Anak ini telah mengajari kita semua. Dan kami meminta rahmat agar dia dapat berbicara," ujar Paus, seperti dikutip dari Vatican News.
Saat orang banyak bertepuk tangan, Paus Fransiskus mengakhiri ceramah dengan berdoa untuk anak tersebut.