TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengingatkan dunia untuk tidak mengabaikan para imigran yang hidupnya terombang ambing dalam ketidakpastian setelah meninggalkan tempat lahirnya.
Pemimpin umat Katolik sedunia ini menyatakan dukungannya terhadap para imigran seraya mengajak orang-orang memperhatikan semua orang yang terpaksa meninggalkan rumahnya dan tanah airnya demi masa depan yang tidak pasti.
Baca: Donald Trump Izinkan Tentara Menembak Jika Imigran Lempari Batu
Pernyataan Paus bertepatan dengan ratusan imigran yang menggunakan karavan dari Amerika Tengah tertahan di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko setelah mereka ditolak masuk ke AS.
Namun, Paus Fransiskkus tidak langsung mengarahkan ucapannya itu ke situasi imigran yang berada di perbatasan AS dan Meksiko.
Paus Fransiskus juga mengkritik ketimpangan antara meningkatnya orang-orang kaya dan perlakuan tidak adil terhadap imigran yang dianggapnya bagian dari masyarakat miskin.
Baca: Hadang Imigran, Pentagon Kirim 5.000 Tentara ke Perbatasan AS
"Ketidakadilan merupakan akar jahat dari kemiskinan," kata Paus Fransiskus saat memberi misa memperingati Hari Kaum Miskin Sedunia yang diperingati setiap tahun oleh Gereja Katolik Roma, seperti dikutip dari Reuters, 18 November 2018.
"Tangis kaum miskin setiap hari menjadi semakin kuat namun semakin sedikit yang mendengar, tenggelam oleh hiruk pikuk segelintir orang kaya. yang bertumbuh lebih sedikit namun semakin kaya," kata Paus.
Baca: Takut Green Card Disalahgunakan Imigran, Amerika Buat Aturan Baru
Laporan Oxfam tahun ini mencatat 3,7 miliar orang atau setengah dari populasi global tidak mengalami peningkatan kesejahteraannya di tahun 2017 dan 1 persen dari populasi global orang-orang kaya yang besarnya 82 persen merupakan orang terkaya di dunia.