Trump Batasi Mahasiswa Cina, Antisipasi Kegiatan Espionase?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 30 November 2018 06:01 WIB

Presiden AS, Donald Trump berbincang dengan Presiden China, Xi Jinping saat menyambut kadatangannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida, 6 April 2017. REUTERS/Carlos Barria

TEMPO.CO, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mempertimbangkan untuk memberlakukan pengecekan latar belakang baru dan membuat sejumlah pembatasan pada mahasiswa Cina di AS terkait munculnya kekhawatiran terjadinya kegiatan espionase.

Baca:

Reuters melansir berita ini berdasarkan informasi dari sejumlah pejabat pemerintah AS dan anggota Kongres.

Contohnya, Kementerian Luar Negeri AS memangkas waktu kunjungan untuk visa bagi mahasiswa magister Cina yang berkuliah di bidang penerbangan, robot, dan manufaktur tingkat tinggi dari lima tahun menjadi satu tahun.

Advertising
Advertising

“Pejabat AS mengatakan tujuan pembatasan itu adalah untuk menekan resiko kegiatan mata-mata dan pencurian hak kekayaan intelektual di area yang vital bagi keamanan nasional,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 29 November 2018.

Baca:

Namun, pemerintahan Trump berencana menambah proses pengecekan bagi siswa asal Cina, yang bakal belajar di AS. Misalnya dengan mengecek catatan telepon, akun pribadi di sosial media Cina dan AS untuk mengetahui tujuan siswa itu di AS.

Trump juga menginginkan agar ada pengecekan mengenai afiliasi antara calon siswa asal Cina dengan pemerintahnya. Rencana ini diungkap seorang pejabat AS, tiga sumber di Kongres dan beberapa sumber dari kampus.

Kalangan akademisi, menurut Reuters, juga bakal mendapat pelatihan dari petugas keamanan AS agar mampu mendeteksi kegiatan mata-mata, dan pencurian siber yang terkait dengan orang di pemerintahan.

Baca:

“Semua mahasiswa Cina yang dikirim Cina kemari melewati proses persetujuan Partai Komunis Cina dan pemerintahnya,” kata seorang pejabat senior AS kepada Reuters. “Mereka mungkin tidak terkait dengan kegiatan espionase dalam makna tradisional tapi tidak seorangpun dari siswa Cina yang belajar ke sini terlepas dari negara.”

Gedung Putih enggan menanggapi soal ini. Sedangkan kementerian Luar Negeri AS mengatakan bertugas memastikan para penerima visa dari AS memang layak dan tidak menjadi ancaman keamanan nasional.

Soal ini, pemerintah Cina berulang kali berkukuh Washington membesar-besarkan masalah hanya untuk tujuan politis. Duta Besar Cina untuk AS mengatakan tuduhan semacam itu tidak berdasar dan sangat tidak pantas.

“Mengapa ada orang yang mau menuduh mereka sebagai mata-mata? Saya pikir itu sangat tidak adil bagi para siswa,” kata Cui Tiankai, Dubes Cina di AS.

Baca:

Seperti dilansir CNBC, hubungan AS dan Cina merenggang akhir-akhir ini pasca terjadinya perang dagang yang dimulai sejak Juli 2018. Hubungan kedua ekonomi terbesar ini juga memanas terkait ekspansi Cina di Laut Cina Selatan. Pemerintah AS juga telah mengenakan sanksi kepada militer Cina karena membeli sejumlah senjata canggih dari Rusia.

Berita terkait

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

45 menit lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

6 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

9 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

19 jam lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

20 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya