Memanas, Presiden Ukraina Tuding Pasukan Rusia Siap Invasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 November 2018 11:31 WIB

Rusia menahan tiga kapal Ukraina di pelabuhan Kerch karena kapal itu diduga memasuki kawasan laut secara ilegal. Ada dua kapal kecil bersenjata artileri dan sebuah kapal tunda yang ditangkap. FSB - TASS

TEMPO.CO, Kiev – Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan memiliki data intelijen yang menunjukkan pasukan Rusia siap menginvasi negara itu.

Baca:

Pernyataan 5 Negara Soal Insiden Rusia dan Ukraina

“Saya punya dokumen intelijen yang berisi beberapa halaman mengenai informasi detil pasukan musuh yang terletak beberapa puluh kilometer dari perbatasan kita. Siap setiap saat untuk segera melakukan invasi terhadap Ukraina,” kata Poroshenko pasca insiden penangkapan kapal negara itu oleh pasukan penjaga pantai Rusia di Selat Kerch pada Ahad, 25 November 2018 seperti dilansir Reuters.

Advertising
Advertising

Poroshenko menuding Rusia telah menggelar perang hibrida terhadap Ukraina selama lima tahun terakhir. “Tapi serangan terhadap kapal militer Ukraina maka ini menigkat ke level agresi,” kata Poroshenko.

Poroshenko mengatakan ini kepada parlemen Ukraina agar menyetujui usulannya untuk pemberlakuan UU Darurat Militer selama 60 hari. Dia mengusulkan itu menyusul penembakan dan penangkapan tiga kapal Ukraina, termasuk dua kapal dengan senjata artileri di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak di lepas pantai Crimea.

Baca:

Rusia Tangkap Kapal, Presiden Ukraina Minta UU Darurat Militer

Namun, parlemen Ukraina hanya sepakat menerapkan UU Darurat Militer selama 30 hari. Parlemen menyetujui ini dengan syarat Presiden Poroshenko tidak menggunakan kondisi darurat militer sebagai alasan untuk menunda pelaksanaan pemilu pada Maret 2019 dan mengekang kebebasan sipil.

Rusia, seperti dilansir Moscow Times, menganeksasi Crimea pada 2014 dari Ukraina. Dan saat ini, Rusia juga dituding mensponsori kelompok separatis pro-Moskow di kawasan timur Ukraina. Ini membuat konflik kedua negara beresiko menjadi konflik terbuka atau perang.

Baca:

Menanggapi insiden ini, kementerian Luar Negeri Rusia mengecam pemerintah Ukraina. “Jelas semua provokasi terencana dan dipikirkan secara rumit ini ditujukan untuk memicu ketegangan baru di kawasan ini dengan tujuan menciptakan kondisi permulaan untuk meningkatkan sanksi kepada Rusia,” begitu pernyataan dari kemenlu Rusia.

Menurut Rusia, kebijakan seperti itu memiliki konsekuensi serius. Rusia juga menuding Kiev bekerja sama dengan AS dan Uni Eropa dalam insiden ini.

Baca:

Rusia telah memanggil pejabat diplomat Ukraina dari kedubes di Moskow terkait insiden ini. Namun, tiga kapal milik Ukraina belum dilepas meskipun ada permintaan dari sejumlah negara Barat.

Sedangkan blokade Selat Kerch, yang sempat diberlakukan pasca insiden itu oleh Rusia telah dibuka. Ini membuat arus lalu lintas kapal di selat itu berlangsung normal. Selat Kerch menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam.

Video:

Dalam pembicaraan telepon, Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan aliansi pertahanan itu mendukung penuh integritas wilayah Ukraina dan kedaulatannya. Saat ini, Ukraina belum menjadi anggota NATO tapi telah menyampaikan keinginan untuk bergabung.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

5 menit lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya