Rusia Tangkap Kapal Perang, Presiden Ukraina: Darurat Militer

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 27 November 2018 09:23 WIB

Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak dekat Crimea, pada Ahad, 25 November 2018.

TEMPO.CO, Kiev – Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menandatangani keputusan pada Senin, 26 November 2018 untuk menerapkan Undang-Undang Darurat Militer selama 60 hari pasca insiden penangkapan kapal perang dan kapal tunda oleh Rusia.

Baca:

Rusia Tangkap 3 Kapal Ukraina, Tuding Langgar Wilayah Laut

Namun, keputusan ini harus mendapat persetujuan parlemen Ukraina terlebih dulu sebelum bisa diterapkan.

Advertising
Advertising

“Keputusan ini diambil sehari setelah kapal Rusia menembaki dan menangkap tiga kapal Ukraina, yang memicu eskalasi ketegangan antara kedua negara,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 26 November 2018 waktu setempat.

Parlemen bakal membahas keputusan Presiden ini pada Senin meskipun sejumlah anggota parlemen menyatakan mendukung rencana itu.

Baca:

Legislasi Ukraina mengenai UU Darurat Militer memiliki kewenangan untuk membatasi pergerakan dan pertemuan damai, menutup jalan, membatasi media, hingga melarang peredaran alkohol. Namun, naskah keputusan yang dibuat Poroshenko tidak menunjukkan adanya pembatasan itu.

UU Darurat Militer Ukraina juga mengatur sejumlah hal mengenai pertahanan seperti memobilisasi pasukan cadangan, mengorganisasi pertahanan udara untuk menjaga fasilitas penting, mengambil langkah untuk meningkatkan pertahanan siber dan menjaga ketertiban umum.

Baca:

Keputusan Poroshenko soal UU itu justru menimbulkan kritik dari oposisi dan kritikus pemerintahannya bahwa dia berusaha menggunakan kondisi ini untuk menunda pelaksanaan pemilu, yang direncanakan pada Maret 2018.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Pavlo Klimkin, mengatakan ada kemungkinan Moskow bakal melakukan tindakan agresi serupa di darat atau laut.

Sejauh ini, Rusia telah menolak untuk melepaskan tiga kapal Ukraina, yang ditangkap pada Ahad, 25 November 2018, di Laut Azov saat hendak melewati Selat Kerch.

Video:

Dua kapal Ukraina yang ditahan Rusia memiliki senjata artileri. Sedangkan satu kapal lainnya adalah kapal tunda. Rusia mengkonfirmasi telah menggunakan senjata saat berusaha menangkap tiga kapal ini. Tiga pelaut Ukraina terluka dalam insiden ini meskipun disebut tidak membahayakan jiwa mereka.

Pasca insiden pada Ahad kemarin, Rusia telah membuka jalur Selat Kerch, yang sempat diblokade menggunakan kapal besar.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

14 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

1 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

3 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya