Kasus Jamal Khashoggi, Pangeran Turki Sebut Citra Saudi Rusak

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 25 November 2018 09:31 WIB

Pangeran Turki Al Faisal. [ASHARQ AL-AWSAT]

TEMPO.CO, Abu Dhabi – Pangeran Turki, yang juga bekas kepala intelijen Arab Saudi, mengatakan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, merusak citra negaranya di pentas internasional. Pembunuhan itu tidak bisa diterima.

Baca:

Pangeran Turki juga mengatakan para pemimpin negara bakal harus berinteraksi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, yang biasa disapa MBS, pada acara KTT G20 di Argentina pada awal Desember 2018.

“Kami harus menanggung itu. Ini bukan sesuatu yang harus dihindari. Dan kami menghadapinya,” kata Pangeran Turki seperti dilansir CNBC pada Sabtu, 25 November 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca:

Pembunuhan jurnalis senior Jamal Khashoggi menimbulkan kemarahan global. Sejumlah pemimpin negara mendesak Arab Saudi untuk mengungkap kasus ini dan menghukum para pelaku dan dalangnya.

Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye

Lembaga intelijen Amerika Serikat CIA telah menyampaikan kesimpulan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi terlibat langsung dalam memberi perintah pembunuhan itu.

Namun, seperti dilansir Reuters, Presiden AS, Donald Trump, menyampaikan sikap berbeda yang mengatakan CIA masih terus mengikuti jalannya kasus ini. Trump mengatakan MBS, yang merupakan sebutan untuk putra mahkota, membantah keras terlibat dalam kasus ini.

Trump menyebut MBS bisa saja tahu dan bisa juga tidak soal kasus ini. Namun, menurut Trump, tidak ada cukup bukti soal ini. Menurut dia, Saudi memiliki hubungan bisnis yang sangat baik dengan AS yaitu US$450 miliar atau sekitar Rp6.600 triliun berupa investasi dan pembelian senjata berteknologi canggih.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net

Pangeran Turki melanjutkan soal kedatangan MBS ke KTT G20 nanti. “Apakah para pemimpin di KTT akan berinteraksi secara hangat dengan putra mahkota atau tidak, saya pikir semuanya mengakui kerajaan merupakan sebuah negara dan Raja Salman dan putra mahkota merupaka orang-orang yang harus mereka hadapi,” kata Turki.

Baca:

Menurut Pangeran Turki, Trump mengekspresikan pendapatnya terkait kepentingan AS dalam kasus pembunuhan kolumnis Jamal Khashoggi ini. “Dia menekankan hubungan strategis antara kedua negara dalam pernyataannya dan bagaimana Arab Saudi telah banyak membantu dalam banyak urusan – bukan hanya minyak,” kata Pangeran Turki, yang pernah menjabat sebagai dubes Saudi untuk AS dan juga kepala intelijen selama 20 tahun.

Berita terkait

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

30 hari lalu

Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Kemenangan Prabowo Gibran, Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat

38 hari lalu

KPU Tetapkan Kemenangan Prabowo Gibran, Putra Mahkota Arab Saudi Ucapkan Selamat

Pesan Putra Mahkota Arab Saudi dikirimkan setelah KPU secara resmi mengumumkan Prabowo Gibran sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Putin Usul Pajak Orang Kaya hingga Ancam Perang Nuklir

58 hari lalu

Top 3 Dunia: Putin Usul Pajak Orang Kaya hingga Ancam Perang Nuklir

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 1 Maret 2024 diawali oleh Presiden Rusia Vladimir Putin akan menerapkan pajak lebih tinggi bagi orang kaya

Baca Selengkapnya

Putra Mahkota Arab Saudi MBS Bersedia Bantu Bangun Gaza, Ini Syaratnya

19 Januari 2024

Putra Mahkota Arab Saudi MBS Bersedia Bantu Bangun Gaza, Ini Syaratnya

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menegaskan bersedia membantu upaya pembangunan kembali Gaza

Baca Selengkapnya

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

12 Desember 2023

Jokowi Cerita Taktik Bujuk Pangeran Mohammed bin Salman untuk Dapat Kuota Haji Tambahan

Presiden Jokowi menceritakan ulang upayanya membujuk Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dalam mendapatkan kuota haji tambahan.

Baca Selengkapnya

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

8 Desember 2023

Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

Putin dan Pangeran MBS mengajak semua anggota OPEC+ untuk memangkas produksi minyak demi stabilitas pasar global.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Mesra dengan MBS, Putin: Tak Ada yang Bisa Menghalangi Persahabatan Kita

7 Desember 2023

Mesra dengan MBS, Putin: Tak Ada yang Bisa Menghalangi Persahabatan Kita

Putin bertemu dengan Pangeran MBS dan Presiden UEA. Dalam pertemuan itu, Putin mengundang MBS untuk datang ke Moskow.

Baca Selengkapnya