Kasus Jamal Khashoggi, Trump Puji Saudi karena Harga Minyak Turun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 23 November 2018 11:01 WIB

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Medali emas itu diberikan saat Trump melakukan perjalanan luar negeri perdananya yang dimulai dari Saudi. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berterima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas rendahnya harga minyak mentah sehari setelah dia menegaskan kembali dukungannya untuk kerajaan Saudi terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca:

"Harga minyak semakin turun. Hebat! Seperti Potongan Pajak besar untuk Amerika dan Dunia. Nikmati! $54 (sekitar Rp 785 ribu) , dari tadinya $82 (sekitar Rp1.2 juta). Terima kasih pada Arab Saudi, Tapi ayo lebih rendah lagi!," kata Trump di Twitter lewat akun @realdonaldtrump pada Rabu, 21 November 2018.

Media Anadolu pada 21 November 2018, sebelum AS memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada 5 November, harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun pada Oktober 2018.

Advertising
Advertising

Baca:

Minyak mentah Brent mencapai $86.74 (sekitar Rp1.2 juta) pada 3 Oktober 2018, dan West Texas Intermediate naik menjadi $76,90 (sekitar Rp1,1 juta).

Setelah AS memberikan keringanan kepada delapan negara pengimpor utama minyak mentah Iran, peningkatan produksi minyak di seluruh dunia menciptakan ketakutan akan kelebihan pasokan di pasar global.

Permintaan minyak global yang lebih rendah dan adanya estimasi yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia menurun telah mengkhawatirkan investor bahwa permintaan minyak mentah dapat turun hingga 2019.

Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD) mengeluarkan pandangan suram yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2019 menjadi 3,5 persen dari 3,7 persen.

Sejak awal Oktober, harga minyak mentah turun sekitar 30 persen dan tenggelam ke dalam wilayah pasar negatif, Brent merosot ke $61,71 (sekitar Rp 898.065) dan pada Selasa lalu dan WTI merosot ke $52,77 (sekitar Rp767.961).

Baca:

Pekan lalu Trump mengatakan ia berharap Arab Saudi dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan memangkas produksi dalam pertemuan yang ditunggu-tunggu oleh kartel bulan depan.

<!--more-->

Trump juga menegaskan kembali dukungannya untuk Arab Saudi dan mengatakan AS bermaksud akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi dan menyebut kerajaan sebagai sekutu besar terlepas dari kasus pembunuhan Khashoggi.

Komentar itu dikecam oleh para pejabat intelijen Amerika dan anggota parlemen dari kedua partai politik besar.

Ketua komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Corker menulis di Twitter "Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat hari ketika Gedung Putih akan bekerja sebagai perusahaan hubungan masyarakat untuk Putra Mahkota Arab Saudi."

Baca:

Selain itu anggota DPR senior dari Partai Demokrat, Bob Menendez, bersama dengan Corker menulis surat kepada Trump yang menuntut pemerintahannya untuk menentukan apakah pembunuhan jurnalis itu diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Khashoggi merupakan jurnalis dan kolumnis Saudi untuk The Washington Post yang menghilang setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Setelah berminggu-minggu menyangkal, Arab Saudi mengakui Khashoggi tewas di gedung diplomatik.

Investigasi oleh Turki menunjukkan tim pembunuh Jamal Khashoggi pergi ke konsulat dan menjelajahi Belgrad Forest di Istanbul dan mencoba untuk menutupi bukti di konsulat.

Komunitas internasional menolak untuk menerima klaim Saudi bahwa pembunuhan itu bukan pembunuhan terencana.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan semua rincian kasus harus diungkapkan, termasuk yang memberikan instruksi untuk pembunuhan terencana.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), diperiksa petugas saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal sebagai kolumnis surat kabar dan komentator yang kritis terhadap rezim Arab Saudi saat ini, Mohammed bin Salman. Courtesy TRT World/Handout via Reuters

Trump mengatakan dia bisa mengenakan sanksi terhadap Arab Saudi, tetapi juga mengisyaratkan dia tidak ingin merusak hubungan bilateral.

Pekan lalu, AS memberi sanksi kepada 17 orang yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi, termasuk Konsul Jenderal Saudi di Istanbul Mohammad al-Otaibi.

ANADOLU I MIS FRANSISKA DEWI

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

49 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya