TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut kesimpulan lembaga intelijen CIA yang menyalahkan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, terkait pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, sebagai sangat prematur.
Baca:
Trump mengatakan dia akan meminta laporan lengkap soal ini pada Selasa pekan depan.
Trump mengatakan ini dalam perjalanan ke California untuk mengecek kondisi sejumlah daerah yang terkena kebakaran besar, yang berlangsung sejak 8 November 2018. Menurut Trump, pembunuhan itu seharusnya tidak pernah terjadi. Dia juga mengatakan laporan pada Selasa pekan depan akan menjelaskan siapa pembunuh Khashoggi menurut pemerintah AS. Laporan juga akan menjelaskan dampak pembunuhan jurnalis senior itu.
“Namun, Trump juga mengatakan temuan CIA bahwa Bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan itu sebagai hal yang mungkin,” begitu dilansir Reuters.
Baca:
Juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan Trump membicarakan kesimpulan dari CIA soal kasus pembunuhan Khashoggi lewat telepon dengan Direktur CIA, Gina Haspel, dan Menlu, Mike Pompeo. Itu terjadi dalam penerbangan dari Washington ke California pada Sabtu.
Sebelumnya, CIA telah menjelaskan kesimpulannya soal kasus ini kepada sebagian lembaga pemerintah AS, termasuk Kongres, menurut sumber Reuters. Ini mempersulit upaya Trump untuk menjaga hubungan dengan Saudi, yang merupakan sekutu AS.
Baca:
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters, kesimpulan CIA itu mayoritas berdasarkan circumstantial evidence terkait peran sentral MBS, panggilan putra mahkota, dalam menjalankan pemerintahan Saudi.
Kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi, tewas di bunuh tim pembunuh dari Arab Saudi yang berjumlah 15 orang. Middel East Eye
Kesimpulan CIA ini juga mengkotrakdiksi temuan dari investigasi pemerintah Arab Saudi, yang menyatakan putra mahkota tidak terlibat dalam kasus ini. Saudi mengatakan lima orang tersangka akan dituntut dengan hukuman mati.
Baca:
Pernyataan Trump ini keluar beberapa jam setelah munculnya pernyataan dari kementerian Luar Negeri AS bahwa pemerintah masih bekerja untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas tewasnya Khashoggi. Khasoggi merupakan jurnalis senior Arab Saudi yang menjadi penduduk AS sejak 2017 setelah melarikan diri dari negaranya karena merasa khawatir akan kritiknya mengenai kebebasan berekspresi.
“Laporan baru-baru ini, yang mengindikasikan pemerintah AS telah membuat kesimpulan final sebagai tidak akurat,” kata Heather Nauert, juru bicara kementerian Luar Negeri. “Ada banyak pertanyaan belum terjawab terkait pembunuhan Khashoggi.”
Otoritas Turki, seperti dilansir Anadolu dan Yeni Safak, menyebut pembunuhan Khashoggi merupakan pembunuhan berencana, yang dilakukan tim pembunuh asal Riyadh bentukan Direktora Intelijen Umum Arab Saudi. Deputi Kepala Intelijen Saudi, Mayor Jenderal Ahmed Al Assiri telah diberhentikan dari jabatannya dan bakal menjalani proses pengadilan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya.