Anggota Kerajaan Saudi Ingin Cegah Mohammed bin Salman Jadi Raja

Selasa, 20 November 2018 18:00 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Barley di Jeddah. english.alarabiya.net

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gejolak atas pembunuhan Jamal Khashoggi, beberapa anggota keluarga kerajaan Arab Saudi berupaya mencegah Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi raja.

Tiga sumber yang dekat dengan istana kerajaan mengatakan, seperti dilaporkan dari Reuters, 20 November 2018, puluhan pangeran dan sepupu dari akar keluarga Al Saud ingin melihat perubahan dalam garis suksesi, tetapi tidak akan bertindak lebih jauh ketika Raja Salman yang berusia 82 tahun masih hidup. Mereka mengakui bahwa raja tidak mungkin berbalik melawan putra kesayangannya tersebut.

Baca: Pejabat CIA Klaim MBS Perintahkan Pembunuhan Jamal Khashoggi

Sebaliknya, mereka mendiskusikan kemungkinan lain setelah kematian raja, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, 76 tahun, adik Raja Salman dan paman Mohammed bin Salman, dapat mengambilalih tahta, menurut sumber tersebut.

Pangeran Ahmed bin Abdulaziz. [Fahad Shadeed/Reuters]

Advertising
Advertising

Pangeran Ahmed, satu-satunya saudara laki-laki Raja Salman yang masih hidup, akan mendapat dukungan dari anggota keluarga kerajaan, aparat keamanan dan beberapa kekuatan Barat, salah satu sumber Arab Saudi mengungkapkan.

Pangeran Ahmed kembali ke Riyadh pada Oktober setelah dua setengah bulan di luar negeri. Selama di London, ia mengkritik kepemimpinan Arab Saudi. Dia adalah salah satu dari hanya tiga orang di Dewan Shura, yang terdiri dari anggota senior keluarga yang berkuasa dan menentang MBS menjadi putra mahkota pada 2017.

Baca: Kasus Jamal Khashoggi Terungkap, Raja Salman Pidato Pertama Kali

Baik Pangeran Ahmed maupun wakilnya tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Pejabat di Riyadh belum menanggapi permintaan dari Reuters untuk mengomentari masalah suksesi.

Keluarga Al Saud terdiri dari ratusan pangeran. Tidak seperti monarki Eropa yang khas, tidak ada suksesi otomatis dari ayah ke putra sulung. Sebaliknya, tradisi kesukuan kerajaan menentukan bahwa raja dan anggota keluarga senior dari masing-masing cabang memilih ahli waris yang mereka anggap paling sesuai untuk memimpin.

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS

Pejabat senior AS telah mengindikasikan kepada penasehat Arab Saudi dalam beberapa pekan terakhir bahwa mereka akan mendukung Pangeran Ahmed, yang menjadi wakil menteri dalam negeri selama hampir 40 tahun, sebagai calon pengganti, menurut sumber Saudi yang mengetahui hal ini.

Sumber-sumber Saudi ini mengatakan mereka yakin bahwa Pangeran Ahmed tidak akan mengubah atau membalikkan salah satu reformasi sosial atau ekonomi yang diberlakukan oleh MBS, dan akan menghormati kontrak militer yang telah berjalan dan akan memulihkan persatuan keluarga.

Baca: 4 Sisi Gelap Putra Mahkota Mohammed bin Salman

Seorang pejabat senior AS mengatakan Gedung Putih tidak terburu-buru untuk menjatuhkan putra mahkota dari garis suksesi meski ada tekanan dari anggota parlemen dan penilaian CIA bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi. Namun itu bisa berubah setelah Trump mendapat laporan pasti tentang pembunuhan dari intelijen.

Presiden Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. [Reuters]

Pejabat itu juga mengatakan Gedung Putih melihat Raja Salman tampak membela putranya dalam sebuah pidato hari Senin di Riyadh dan tidak menyebut langsung soal pembunuhan Khashoggi, namun memuji Jaksa Agung Arab Saudi.

Sumber-sumber Arab Saudi mengatakan pejabat AS telah berpaling dari MBS bukan hanya karena dugaan keterlibatan pembunuhan Khashoggi, tetapi MBS juga menginginkan pasokan senjata alternatif dari Rusia.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, PM Israel Minta AS Tetap Dukung MBS

Dalam sebuah surat tertanggal 15 Mei yang diperoleh Reuters, Mohammed bin Salman meminta agar kementerian pertahanan Arab Saudi fokus pada pembelian sistem senjata dan peralatan, serta mendapatkan pelatihan militer termasuk sistem pertahanan udara Rusia S-400.

Berita terkait

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

20 jam lalu

Kematian Presiden Iran: Harga Minyak Relatif Tenang, Emas Melonjak

Ketidakpastian politik terjadi di negara penghasil utama minyak dunia dengan meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan saikitnya Raja Saudi

Baca Selengkapnya

Raja Salman Sakit Radang Paru-paru

1 hari lalu

Raja Salman Sakit Radang Paru-paru

Setelah melakukan tes kesehatan, Raja Salman akan menjalani pengobatan radang paru-paru dengan antibiotik sampai sembuh.

Baca Selengkapnya

5 Daftar Orang Terkaya di Arab Saudi pada Mei 2024

1 hari lalu

5 Daftar Orang Terkaya di Arab Saudi pada Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Arab Saudi pada Mei 2024 menurut Celebrity Net Worth. Nomor satu ditempati oleh Pangeran Al Waleed.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

1 hari lalu

Catat, 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Jemaah Haji Saat Berada di Tanah Suci

Jemaah haji diwajibkan mematuhi berbagai larangan dan peraturan yang ditetapkan demi menjaga kesucian ibadah dan ketertiban di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

1 hari lalu

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami demam tinggi dan akan menjalani pemeriksaan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

2 hari lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

4 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

4 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

8 hari lalu

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

Jemaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tak perlu mengantre untuk proses keimigrasian di bandara kedatangan.

Baca Selengkapnya