TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta para pejabat senior AS di Gedung Putih untuk terus mendukung Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di tengah skandal pembunuhan Jamal Khashoggi.
Mengutip para pejabat AS, laporan Washington Post, seperti dikutip dari Haaretz, 2 November 2018, menyebut Benjamin Netanyahu menggambarkan Mohammed bin Salman sebagai sekutu strategis di Timur Tengah.
Baca: Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Apa Kata Pejabat Israel?
Laporan itu mengatakan bahwa pesan serupa disampaikan ke Gedung Putih oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el Sissi.
Jamal Khashoggi, 59 tahun, wartawan asal Arab Saudi, hilang di kantor konsulat jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki. Sumber : AP/trtworld.com
Pada Rabu 31 Oktober, sekelompok senator Partai Republik mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menunda negosiasi program energi nuklir dengan Arab Saudi karena pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kejaksaan Agung Turki mengungkapkan Khashoggi mati lemas segera setelah dia memasuki konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober dalam pembunuhan yang direncanakan sebelumnya, dan tubuhnya dimutilasi lalu dibuang.
Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Senat AS Tolak Setujui Nuklir Arab Saudi
Minggu lalu Direktur CIA Gina Haspel dilaporkan sudah mendengar rekaman audio pembunuhan Jamal Khashoggi. Haspel mengunjungi Turki untuk meninjau data intelijen tentang kasus Jamal Khashoggi.
Donald Trump dan Mohammed bin Salman di Amerika Serikat, Selasa, 20 Maret 2018. [Arab News]
Netanyahu baru-baru ini mengunjungi Oman, negara Teluk yang belum menjamu Perdana Menteri Israel sejak 1990-an, sebagai tanda menghangatnya hubungan Israel dan monarki Arab di Teluk.
Selain itu, ada sejumlah laporan dalam beberapa bulan terakhir tentang peningkatan kerja sama intelijen Israel-Arab Saudi.
Baca: Mohammed bin Salman Sudah Incar Jamal Khashoggi Selama 3 Tahun
Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah mendapat kecaman keras karena berbelitnya pengungkapan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Kerajaan Arab Saudi juga telah mengubah pernyataannya beberapa kali sejak misteri pembunuhan Jamal Khashoggi pertama kali diketahui publik.