Pemerintah Malaysia Akan Perbolehkan Mahasiswa Berpolitik

Minggu, 11 November 2018 13:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dan Wakil PM, Wan Azizah Wan Ismail, diapit sejumlah menteri mengumumkan kebijakan pemotongan gaji mereka sebesar 10 persen di Putrajaya, Rabu, 23 Mei 2018. Malaysia Kini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia telah menyetujui amandemen hukum yang memperbolehkan mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan politik di kampus.

Amandemen terhadap Undang-undang Universitas dan Perguruan Tinggi (UUCA) 1971 akan melibatkan penghapusan bagian yang membatasi mencegah mahasiswa dari pengaruh politikus dan mencegah mahasiswa terlibat aktivitas politik di kampus mereka, kata Menteri Pendidikan Dr Maszlee Malik, seperti dilaporkan dari Straits Times, 11 November 2018.

Baca: Tak Masuk Mengajar 8 Bulan, Guru di Malaysia Digugat Murid

Dia mengatakan langkah ini sejalan dengan transformasi politik yang dibawa oleh pemerintah dalam memperkuat demokrasi dan untuk menyediakan lebih banyak ruang bagi mahasiswa untuk berbicara dan terlibat dalam kegiatan politik di kampus.

Langkah ini juga akan menghasilkan lulusan yang seimbang dan mampu mengungkapkan pendapat tentang isu-isu saat ini, katanya.

Advertising
Advertising

Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik [Twitter Maszlee Malik/@maszlee]

Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk menurunkan usia pemilih hingga 18 tahun, dari 21 tahun saat ini.

Ketentuan UUCA diperketat untuk membatasi aktivisme mahasiswa pada 1975, setelah protes Baling pada Desember 1974 yang dilakukan oleh mahasiswa.

Pada Desember 1974, ribuan mahasiswa berdemonstrasi di kota kecil Baling, Kedah, dalam solidaritas dengan para penyadap karet yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan setelah harga karet global ambruk.

Baca: Malaysia Mau Batasi Pengaruh Partai Politik Terhadap Media

Mereka dipimpin oleh aktivis mahasiswa terkemuka seperti perdana menteri saat ini, Anwar Ibrahim, dan aktivis sosial Hishamuddin Rais.

Sejak 1975, pembatasan telah diterapkan untuk mahasiswa tidak hanya di universitas negeri, tetapi juga di lembaga pendidikan tinggi swasta, politeknik, perguruan tinggi dan lembaga keguruan.

Maszlee mengatakan bahwa rancangan RUU tentang amandemen yang diusulkan dari beberapa pokok UUCA diperkirakan akan diajukan pada sesi Parlemen saat ini, yang akan berakhir pada pertengahan Desember.

Amandemen ini juga melibatkan Undang-undang Lembaga Pendidikan Tinggi Swasta 1996 (UU 555) dan Undang-undang Lembaga Pendidikan (Disiplin) 1976 (UU 174).

Maszlee mengatakan amandemen yang disetujui adalah perkembangan positif karena beberapa ketentuan dalam UUCA saat ini perlu diubah agar sesuai dengan rencana transformasi pemerintah yang baru.

Baca: Kebebasan Pers di Malaysia Memasuki Babak Baru

Menteri Pendidikan Malaysia tersebut menambahkan rencana memperbolehkan mahasiswa berpolitik hanyalah langkah pertama untuk mengubah pendidikan tinggi sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi, karena Kementerian pendidikan menginginkan undang-undang pendidikan tinggi yang baru untuk menggantikan UUCA pada 2020.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

17 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

17 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

20 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

2 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

2 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya