Pejabat Uni Eropa Puji Kemenangan Demokrat di Pemilu Sela AS.
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 8 November 2018 19:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Eksekutif Uni Eropa Frans Timmermans memuji kemenangan Partai Demokrat dalam pemilihan sela Amerika Serikat. Timmermans juga berkomentar soal "kekasaran" dan "rasisme" di bawah pemerintahan Donald Trump.
"Terinspirasi oleh pemilih di AS yang memilih harapan atas ketakutan, kesopanan atas ketidaksopanan, inklusi atas rasisme, kesetaraan atas diskriminasi. Mereka berdiri untuk nilai-nilai mereka. Demikian juga kita"" tulis Frans Timmermans di Twitter, seperti dilaporkan dari Reuters, 8 November 2018.
Baca: Rashida Tlaib, Keturunan Palestina Pertama di Kongres AS
Inspired by voters in the US who chose hope over fear, civility over rudeness, inclusion over racism, equality over discrimination. They stood up for their values. And so will we.
— Frans Timmermans (@TimmermansEU) November 7, 2018
Saat ini kampanye sedang berlangsung di Eropa untuk pemilihan Parlemen Eropa, di mana Timmermans memimpin kampanye untuk kubu kiri-tengah.
Komentar lain mengenai kekalahan Trump datang dari Mantan Menteri Keuangan Prancis Pierre Moscovici yang mengawasi urusan ekonomi Uni Eropa. Moscovici menyatakan di Twitter bahwa pemilihan itu sukses luar biasa.
Baca: Sistem Politik Amerika Serikat: Apa Bedanya DPR dan Senat?
"Partai Demokrat memenangkan kursi DPR untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir meskipun kecurangan Partai Republik cukup kuat, Donald Trump benar: "Keberhasilan luar biasa malam ini"," tulis Moscovici.
Banyak kecaman Trump terhadap Uni Eropa termasuk pujian atas keputusan Inggris untuk meninggalkan blok itu. Kebijakan Trump di Timur Tengah dan ancaman perang dagang melawan Uni Eropa mengkhawatirkan para pemimpin Uni Eropa.
Baca: Donald Trump Marahi Wartawan Saat Konpers Pemilu Sela, Kenapa?
Presiden Komisi Uni Eropa Juncker memastikan kesepakatan dengan Trump pada Juli mendatang untuk mencegah tarif baru AS atas barang-barang Uni Eropa. Namun, dengan kemenangan Partai Demokrat atas mayoritas DPR Amerika Serikat, Donald Trump kehilangan kendali dan dapat merusak strategi Trump untuk memaksakan beberapa kebijakan perdagangannya dengan Uni Eropa.
REUTERS | MIS FRANSISKA DEWI