Rusia Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Apung

Kamis, 8 November 2018 08:00 WIB

Akademik Lomonosov.[www.rosatom.ru]

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Rusia mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir apung yang dijuluki "Chernobyl apung".

Jika proyek ini berhasil maka akan membuka jalan bagi reaktor nuklir sejenis untuk bisa dioperasikan di mana pun di dunia.

Baca: Australia Akan Manfaatkan Energi Nuklir Jika Lebih Menguntungkan

Dilansir dari Mirror.co.uk, proyek tersebut dilaporkan bernilai 70 juta Poundsterling atau Rp 1,3 triliun dan dinamai Akademik Lomonosov. Akademik Lomonosov saat ini berlabuh di kota pelabuhan Murmansk di barat laut Murmansk, Rusia.

Para ilmuwan telah mengkonfirmasi mereka telah berhasil memulai reaktornya sebelum memindahkannya.

Advertising
Advertising

Kapal besar itu berukuran panjang 144 meter dan lebar 30 meter dengan berat 21.500 ton.

Reaktor nuklir apung Rusia Akademik Lomonosov.[CEN/Russia 1 via Mirro.co.uk]

Akademik Lomonosov dilaporkan mampu menghasilkan sekitar 70 megawatt listrik, cukup untuk menggerakkan kota dengan populasi sekitar 100.000 penduduk.

"Ini adalah terobosan yang jelas dalam energi nuklir. Rusia adalah negara pertama yang membuat teknologi ini. Ini memiliki potensi yang sangat baik," kata Pavel Ipatov, Deputi Direktur operator pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia Rosenergoatom.

Baca: 3 Alasan Trump Ingin Keluar dari Perjanjian Nuklir dengan Rusia

Diperkirakan "Chernobyl apung" akan dapat beroperasi selama 40 tahun dan akan menjalani pemeriksaan teknis setiap 12 tahun.

Reaktor nuklir sekarang akan mengapung 4.264 kilometer dari Murmansk ke kota Pevek, wilayah paling utara Rusia, di wilayah Chukotka.

Vitaly Trutnev, Kepala Bangunan dan Eksploitasi dari Departemen Stasiun Nuklir Apung Rosenergoatom, mengatakan kapasitas potensial dari stasiun nuklir apung lebih tinggi dari yang dibutuhkan di Pevek.

"Tapi itu adalah pusat besar dan stasiun nuklir terapung akan menyediakan pengembangan untuk seluruh kawasan," kata Vitaly Trutnev.

Akademik Lomonosov [Daily Express]

Menurut laporan, negara-negara Asia Selatan dan Afrika tertarik dengan teknologi ini dan mungkin memesan stasiun nuklir apung untuk digunakan di masa depan.

Laporan menunjukan Akademik Lomonosov akan memberi daya listik untuk seluruh barat laut wilayah Chukotka dengan lima tambang emas yang terletak di sana.

Baca: Arab Saudi Luncurkan Proyek Reaktor Nuklir Pertama

Kota Pevek adalah salah satu pelabuhan terpenting dan pusat transportasi di wilayah tersebut.

Wilayah ini saat ini mendapat energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bilibino yang terletak di utara Rusia dan akan ditutup tahun depan.

Berita terkait

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

22 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

4 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

6 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya