Amerika Serikat Selenggarakan Pemilu Sela 2018
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 7 November 2018 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Amerika Serikat memenuhi tempat-tempat pemungutan suara untuk memberikan hak suara mereka dalam pemilu sela yang diselenggarakan, Selasa, 6 November 2018, waktu setempat.
Pemilu sela ini bertujuan membantu menentukan sisa dua tahun masa jabatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, karena adanya pembagian kekuasaan di pemerintahan. Para politisi Partai Republik sangat ingin mempertahankan kendalinya di Senat lewat pemilu sela ini.
Baca: Facebook Hapus 115 Akun Mencurigakan Sebelum Pemilu Sela AS
Total ada 435 kursi DPR yang diperebutkan dalam pemilu sela ini. Pemilu ini juga memperebutkan 35 kursi senat, 39 kursi gubernur di 36 negara bagian dan tiga teritorial Amerika Serikat. Partai Republik, partai yang menggolkan Presiden Trump ke kursi presiden, saat ini menguasai kursi mayoritas Senat dan DPR. Kendati begitu, partai itu gagal mencapai kata sepakat dalam mengatasi kebuntuan politik dalam mengatasi kebijakan-kebijakan ambisius Trump.
Dikutip dari aljazeera.com, Rabu, 7 November 2018, hasil jajak pendapat terbaru memperlihatkan Partai Demokrat memiliki peluang untuk menguasai majelis rendah. Namun Partai Republik diprediksi masih akan mempertahankan kendalinya di Senat.
Baca: Dua Perempuan Muslim Ikut Pemilu Sela AS untuk Pertama Kali
Dikutip dari cnn.com, Rabu, 7 November 2018, untuk pertama kali setelah delapan tahun Partai Demokrat menguasai kursi mayoritas DPR. Namun hasil resmi hitung cepat belum dilansir.
Sembari menunggu hasil perhitungan suara ini, Presiden Trump berencana menghabiskan waktu bersama keluarga dengan makan malam bersama di Gedung Putih. Posisi Trump sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat tidak terancam lewat pemilu sela ini, tetapi pemilu ini akan berdampak pada pembentukan kekuasaan di tubuh pemerintahan.