Rusia Mau Bangun Pangkalan Permanen di Permukaan Bulan

Minggu, 4 November 2018 08:00 WIB

Pesawat nirawak badan antariksa Rusia Roscosmos, Luna-Glob. gizmag.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia akan mengubah rencana eksplorasi ke Bulan dalam waktu dua minggu ke depan dan bahkan ingin membangun stasiun luar angkasa di permukaan Bulan.

Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin mengatakan perubahan rencana eksplorasi Bulan dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti, saat dia menguraikan rencananya untuk perbaikan besar-besaran industri luar angkasa Rusia, seperti dilansir dari Russia Today, 3 November 2018.

"Kami berharap usulan membentuk Akademi Ilmu Pengetahuan dan Dewan Sains dan Teknologi Roscosmos untuk segera terwujud. Dalam waktu dua minggu mereka diharapkan untuk mempresentasikan visi mereka untuk menjelajahi Bulan," katanya.

Baca: Cina dan Rusia Kembangkan Bulan Buatan untuk Terangi Bumi

Rogozin tidak merinci lebih lanjut tentang bagaimana program dapat berubah, tetapi mengatakan rencana untuk pangkalan permanen di Bulan akan tetap ada.

Advertising
Advertising

Pendorong roket Soyuz-FG dengan pesawat ruang angkasa Soyuz MS-08 membawa kru baru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional usai diluncurkan dari kosmodrom Baikonur yang disewa Rusia di Kazakhstan, 21 Maret 2018. (AP Photo/Dmitri Lovetsky)

Rencana eksplorasi Bulan Rusia bertujuan mengembangkan kendaraan peluncuran luar angkasa yang baru untuk puluhan tahun mendatang dan menggunakannya untuk menciptakan pangkalan permanen di permukaan Bulan yang diprediksi rampung sekitar 2030-an.

Baca: Amerika Monitor Satelit Rusia Seakan Melahirkan, Senjata Baru?

Roscosmos juga berkolaborasi dengan badan antariksa lain di Lunar Orbital Platform-Gateway, sebuah proyek untuk membangun stasiun luar angkasa berawak yang mengorbit Bulan, yang akan berfungsi sebagai titik singgah untuk misi ke satelit dan di luarnya, di mana pesawat luar angkasa bisa mengisi bahan bakar di sana.

Tiga astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) Jeff Williams dari Amerika Serikat, Alexey Ovchinin dari Rusia, dan Oleg Skripochka dari Rusia berada di dalam kapsul pesawat luar angkasa Soyuz TMA-20M sebelum mendarat di dekat kota Zhezkazgan, Kazakhstan, 7 September 2016. Bill Ingalls/NASA/Handout via Reuters

Rencananya Rusia akan menyediakan beberapa modul untuk stasiun luar angkasa di Bulan, tetapi pada September Rogozin meragukan kerja sama dengan AS, ketika ia mengeluh bahwa AS menuduh Rusia untuk memanfaatkan proyek demi kepentingan nasionalnya sendiri.

Baca: Gedung Putih Ingin Korps Luar Angkasa AS Dibentuk pada 2020

Dalam wawancara, Rogozin menjelaskan rencananya untuk mengintegrasikan berbagai produsen industri luar angkasa Rusia ke dalam tiga perusahaan raksasa, yang akan bertanggung jawab untuk mesin roket, lambung roket dan instrumentasi.

Selain rencana stasiun luar angkasa di Bulan, dia juga berjanji untuk menggandakan jumlah peluncuran luar angkasa tahun depan dibandingkan 2018 dan memberikan laporan kemajuan proyek roket Rusia, termasuk roket Soyuz-5 dan famili roket Angara.

Berita terkait

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

5 jam lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

8 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

3 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

3 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya