Qatar Dukung Amerika Serikat untuk Gencatan Senjata di Yaman

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 November 2018 16:00 WIB

Seorang pria memberi makan anak-anak dengan daun halas dari tanaman hijau yang tumbuh merambat di sekitar permukiman di Aslam, Hajjah, Yaman, Sabtu, 25 Agustus 2018. Di tengah perang saudara yang berkecamuk, warga Yaman di wilayah terpencil di Yaman utara, terpaksa makan dedaunan untuk mencegah kelaparan. AP Photo.

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar menyambut positif upaya Amerika Serikat yang mendorong terjadinya gencatan senjata di perang Yaman dan kembali pada perundingan damai PBB guna mengakhiri 3,5 tahun berkecamuknya perang.

“Seruan Amerika Serikat ini adalah sebuah dorongan terhadap sebuah solusi politik dan sebuah upaya mengakhiri penderitaan masyarakat Yaman,” tulis Kementerian Luar Negeri Qatar, Kamis, 1 November 2018, seperti dikutip Reuter.

Baca: Perang Yaman: Belum Ada Tanda Berakhir

Awsaf (5 tahun), makan roti dan minum teh, berjongkok di samping ibunya di gubuk mereka di Abyan, Yaman, 15 Februari 2018 ini. Keluarga-keluarga di Yaman dibiarkan tidak mampu membeli makanan di tengah perang saudara antara pemberontak Houthi dan pemerintah. AP/Nariman El-Mofty

Sebelumnya pada Rabu, 31 Oktober 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjalankan perundingan damai di Yaman. Pandangan serupa juga disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat – Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat – Jim Mattis pada akhir pekan ini.

Advertising
Advertising

Baca: UNICEF: Perang Yaman Neraka Bagi Kehidupan Anak

Yaman adalah salah satu negara termiskin di jajirah Arab dan sedang tertatih dalam menghadapi krisis kemanusiaan sebagai dampak dari perang sipil antara kelompok radikal Houthi di Yaman dan koalisi militer pimpinan Arab Saudi. Amerika Serikat mendukung koalisi militer ini demi memulihkan kembali pengakuan internasional terhadap pemerintah Yaman.

“Kita harus membuat kemajuan terhadap terwujudnya sebuah upaya damai dan kita tidak bisa mengatakan akan melakukannya di kemudian hari. Kita harus melakukan ini dalam tempo 30 hari,” kata Mattis, dikutip dari straitstimes.com.

Menurut Mattis, pihaknya telah memantau konflik Yaman cukup lama dan sangat yakin Arab Saudi dan Uni Emirat Arab sudah siap untuk melakukan perundingan damai. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab berkoalisi untuk memerangi pemberontak Houthi di Yaman.

Amerika Serikat telah menyerukan kepada seluruh pihak agar mau menemui utusan khusus PBB, Martin Griffiths, di Swedia pada November 2018, untuk bersama-sama mencari satu solusi. Sedangkan Pompeo pada Selasa, 30 Oktober 2018, menyerukan dihentikannya serangan udara ke Yaman yang dilakukan oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

18 detik lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

3 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

4 hari lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

4 hari lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

6 hari lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

6 hari lalu

'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya