Kementerian Kehakiman Amerika Dakwa 10 Intel Cina Retas Teknologi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 31 Oktober 2018 13:42 WIB

Ilustrasi Mesin Turbofan. How Things Fly

TEMPO.CO, Washington - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat mengumumkan telah mengenakan dakwaan kepada sekelompok agen intelijen Cina yang tertangkap mencoba mencuri teknologi pesawat terbang dari perusahaan swasta AS.

Baca:

Ini merupakan dakwaan ketiga dalam dua bulan terakhir dan menunjukkan eskalasi ketegangan antara Amerika dan Cina. Saat ini kedua ekonomi terbesar dunai ini sedang terlibat dua konflik besar yaitu perang dagang dan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan.

Media berbasis di Hong Kong, South China Morning Post, melansir ada 10 orang agen yang dipimpin oleh agen intelijen dari Kementerian Keamanan Negara untuk cabang Provinsi Jiangsu.

Advertising
Advertising

Baca:

Mereka mencoba meretas sistem komputer di perusahaan AS dan perusahaan Prancis, yang memiliki kantor di Suzhou, China.

Kedua perusahaan swasta ini merupakan manufaktur produk teknologi canggih mesin turbofan untuk mesin pesawat terbang.

Kelompok peretas asal Cina ini juga kedapatan mengincar sejumlah perusahaan AS, yang bergerak dibidang pesawat dan luar angkasa dan memproduksi komponen canggih untuk kedua perusahan tadi.

Baca:

“Ancaman dari aktivitas peretasan yang disponsori pemerintah Cina nyata dan terus menerus,” kata John Brown, agen khusus dari kantor Biro Penyelidik Federal FBI di San Diego, seperti dilansir SCMP pada Rabu, 31 Oktober 2018.

Petugas Intel Cina Xu Yanjun. WCPO

Brown mengatakan,”Hari ini FBI dengan bantuan sektor swasta, internasional dan mitra pemerintah AS, mengirim pesan kuat kepada pemerintah Cina dan pemerintah asing lainnya yang terlibat aktivitas peretasan.”

Kementerian Kehakiman AS melansir nama-nama intel Cina yang terlibat peretasan. Mereka adalah dua agen utama yaitu Zha Rong dan Chai Meng. Lalu ada agen pembantu yaitu Zhang Zhang-gui, Liu Chunliang, Gao Hong Kun, Zhuang Xiaowei, dan Ma Zhiqi.

Baca:

Dakwaan ini menyebutkan ada 12 perusahaan teknologi canggih yang menjadi target para peretas, dengan delapan perusahaan berlokasi di AS dan merupakan ahli dalam manufaktur produk teknologi luar angkasa, dan infrastruktur kritis. Dua perusahaan luar angkasa itu adalah perusahaan Prancis dan satu perusahaan Inggris. Satu nama perusahaan yang disebut dalam dakwaan adalah Capstone Turbines.

Sebelumnya, seperti dilansir CNN, kementerian Kehakiman AS juga mempublikasikan ekstradisi seorang petugas intelijen dari Provinsi Jiangsu, Cina, yang dituding mencoba mencuri rahasia dagang GE Aviation, dan perusahaan luar angkasa AS lainnya. Petugas intel Cina yang bernama Xu Yanjun atau Qu Hui dan Zhang Hui itu dipikat agar mau datang ke Belgia untuk kemudian ditangkap.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

15 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

23 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

1 hari lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

2 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

2 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya