TEMPO.CO, Cincinati – Petugas intelijen Cina, Xu Yanjun, menjadi intel pertama asal negara itu yang terkena ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani persidangan.
Baca:
Amerika Tangkap Intel Cina, Ekstradisi dari Belgia
Xu terkena dakwaan mencoba mencuri rahasia perdagangan dan melakukan espionase ekonomi untuk merugikan tiga perusahaan antariksa dan penerbangan AS termasuk GE Aviaton, yang berbasis di Cincinati, AS.
Xu Yanjung memiliki alias Qu Hui dan Zhang Hui, seperti dilansir media WCPO. Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh media ini, penyelidikan kasus ini dilakukan oleh agen khusus FBI, Bradley Hull sejak Maret 2018.
Dokumen pengadilan itu, yang sempat diunggah di situs PACER untuk penyimpanan dokumen federal, berisi permintaan Hull kepada hakim untuk melanjutkan investigasi mengenai interaksi Xu dengan sejumlah pegawai dari tiga perusahaan berbasis antariksa dan penerbangan, termasuk GE Aviation. Perusahaan GE Aviation memproduksi berbagai pesawat terbang dan teknologinya untuk militer AS.
Baca:
Ilustrasi Mata-Mata Cina. Infowars
“Menurut Hull, Xu mendekati karyawan perwakilan dari tiap perusahaan dengan niat mendapat informasi dan menyerahkan informasi itu kepada sebuah perusahaan Cina yang bergerak di bidang riset, pengembangan, produksi, dan penjualan mesin exhaust turbocharger, engine valve, cooling fan, dan mesin lainnya,” begitu dilansir WCPO berdasarkan dokumen pengadilan tadi pada Selasa, 9 Oktober 2018.
Menurut Reuters, Xu merupakan deputi direktur divisi kementerian Keamanan Negara Cina, yang merupakan lembaga intelijen. Kementerian ini menangani kegiatan kontraintelijen, intelijen asing, dan keamanan politik. Xu mengincar perusahaan penerbangan di dalam dan luar AS sejak Desember 2013.
Baca:
Dia berkenalan dengan berbagai ahli yang bekerja di berbagai perusahaan dan merekrut mereka agar mau datang ke Cina dan memberika presentasi di universitas.
“Ini bukan insiden yang terisolasi. Ini merupakan bagian dari kebijakan umum ekonomi untuk mengembangkan Cina dan merugikan Amerika. Kita tidak bisa menoleransi kegiatan sebuah negara yang berupaya mencuri senjata kita dan hasil dari kerja otak kita,” kata John Demers, asisten Jaksa Agung AS.
Menurut WCPO, investigasi ini telah berlangsung selama lebih dari setahun. Jaksa AS, Benjamin Glassman, mengatakan pegawai GE Aviation bertemu dengan Xy di Cina dan terus berkomunikasi dengan dia setelah kembali ke AS.
Ini membuat penyelidik FBI, Brandley Hull, mencurigai Xu telah merekrut pegawai GE Aviation itu. Begitu pegawai itu datang ke Cina dan presentasi di sebuah universitas, Xu dan timnya akan mengakses laptop milik pegawai GE Aviation itu.
Penyelidik FBI mendapatkan isi komunikasi Xu dan rekan-rekannya yang terlibat dalam skema espionase ini.
Baca:
“Selama berbulan-bulan, GE Aviation telah bekerja sama dengan petugas hukum dalam kasus ini,” kata perwakilan perusahaan dalam pernyataannya. “Dampak kasus ini terhadap GE Aviation minimal karean adanya sistem deteksi dini, sistem canggih kami, proses internal, dan kerja sama dengan petugas penegak hukum,” begitu pernyataan manajemen GE Aviation.
Asisten Direktur FBI, Bill Priestap, mengatakan kasus ini mengekspos upaya langsung pemerintah Cina untuk melakukan espionase ekonomi terhadap AS. Jika terbukati, Xu bisa terkena vonis penjara 15 tahun untuk berkonspirasi dan mencoba melakukan espionase ekonomi. Dan 10 tahun penjara untuk kasus pencurian rahasia perdagangan.
Ilustrasi yang dirilis Lockheed Martin memperlihatkan satelit Block III GPS mengorbit. Satelit generasi baru ini akan meningkatkan akurasi penggunaan GPS baik untuk sipil maupun militer. AP Photo/Lockheed Martin
“Inovasi dalam penerbangan merupakan keunggulan dalam industri di AS sejak Wright Bersaudara merancang pesawat sederhana di Dayton lebih dari seabad lalu,” kata Galssman.
“Dan perusahaan antariksa AS telah berinvestasi selama berpuluh tahun menghabiskan miliaran dolar dalam penelitian. Ini cara Amerika,” tambah dia.
Sebaliknya, petugas intel Cina mencoba mendapatkan inovasi yang melewati proses sulit ini lewat pencurian. Kasus ini menunjukkan petugas hukum bisa melacak kegiatan espionase dan juga menangkap pelakunya.