Penyidik Turki Kerahkan Robot untuk Cari Mayat Jamal Khashoggi

Minggu, 28 Oktober 2018 19:00 WIB

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir

TEMPO.CO, Jakarta - Para penyelidik Turki mengerahkan robot ke dalam selokan untuk mencari mayat Jamal Khashoggi, yang diduga dibuang ke sumur kediaman Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, 28 Oktober 2018, robot berlengan dengan kamera yang dirancang untuk menemukan materi kecil diturunkan ke saluran pembuangan dipantau melalui layar komputer dari dalam mobil van.

Baca: Jasad Wartawan Jamal Khashoggi Diduga Dibuang ke Sumur

Media Turki mengklaim bahwa tubuh Khashoggi telah dimutilasi menjadi tiga bagian oleh ahli forensik Saudi yang tiba bersama 14 anggota regu pembunuh lainnya yang dikirim dari Arab Saudi pada 2 Oktober.

Ahli forensik dari kepolisian Turki memeriksa atap kediaman Konsul Jenderal Arab Saudi, Mohammad al-Otaibi, di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Jamal Khashoggi dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah Arab Saudi. REUTERS/Osman Orsal

Advertising
Advertising

Kerajaan Saudi mengatakan para tersangka pembunuh Jamal Khashoggi akan diadili di Arab Saudi, dan menolak permintaan Turki agar mereka diekstradisi ke Turki.

Turki menuntut agar 18 tersangka Saudi diserahkan ke kejaksaan Turki yang menyelidiki pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Para tersangka terdiri dari 15 orang yang diklaim oleh Turki telah diterbangkan beberapa jam sebelum pembunuhan Khashoggi dan pergi pada hari yang sama.

Baca: Arab Saudi Akan Adili Pembunuh Jamal Khashoggi di Arab Saudi

Namun Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan penyelidikan akan memakan waktu dan mengecam apa yang dia sebut histeria media atas kematian Khashoggi.

"Saya pikir orang-orang telah menyalahkan Arab Saudi dengan tuduhan seperti itu sebelum penyelidikan selesai," katanya.

"Kami mencoba mengungkap apa yang terjadi. Kami tahu bahwa kesalahan telah dilakukan. Kami tahu bahwa orang-orang melampaui otoritas mereka dan kami tahu bahwa kami sedang menginvestigasi mereka," tambahnya.

Salah satu tersangka pembunuh dalam kasus tewasnya kolumnis Washington Post Jamal Khashoggy adalah dokter Salah al-Tubaigy. Dia pernah belajar di Victorian Institute of Forensic Medicine di Melbourne pada Juni 2015. ABC Net

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya memiliki lebih banyak informasi daripada yang telah dibagikan sejauh ini tentang pembunuhan Khashoggi, yang telah merusak hubungan Arab Saudi dengan negara Barat.

Dia menuntut bahwa kerajaan Saudi mengungkapkan identitas kolaborator lokal yang sebelumnya dikatakan oleh pejabat Saudi telah mengambil tubuh Khashoggi dari agen Saudi.

Jaksa penuntut umum Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa pembunuhan itu direncanakan, bertentangan dengan klaim kerajaan sebelumnya bahwa ia meninggal secara tidak sengaja selama pergumulan di konsulat.

Para pejabat Saudi awalnya membantah terlibat atas hilangnya Khashoggi setelah dia memasuki konsulat.

Baca: Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi Bisa Rusak Stabilitas Kawasan

Kolumnis Washington Post tersebut mengunjungi konsulat untuk mendapatkan dokumen perceraian agar bisa menikahi tunangannya warga negara Turki.

Penjelasan kerajaan Saudi yang berubah-ubah tentang pembunuhan Khashoggi telah menimbulkan skeptisisme di negara Barat dan banyak yang menduga bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman terlibat.

Khashoggi adalah seorang kritikus terkemuka dari pangeran dan mantan kepala MI6 mengatakan bukti menunjukkan keterlibatannya.

15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]

Arab Saudi mengatakan 18 orang telah ditangkap dan lima pejabat senior pemerintah telah dipecat sebagai bagian dari penyelidikan.

Baca: 3 Negara Sanksi Arab Saudi karena Kematian Jamal Khashoggi

"Saya juga memberi tahu putra mahkota. Anda tahu bagaimana membuat orang berbicara. Apa pun yang terjadi antara 18 orang ini, skandal lihai ini ada di seputaran mereka. Jika Anda bertekad untuk menghapus kecurigaan, maka titik kunci dari kerja sama kami adalah 18 orang ini," kata Presiden Turki, Erdogan, yang mengatakan dia telah berbicara dengan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, merujuk 18 tersangka pembunuhan Jamal Khashoggi.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

10 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

1 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

1 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

2 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

2 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya