Teror Bom Pipa, FBI Tangkap Tersangka di Florida Amerika

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 27 Oktober 2018 12:26 WIB

Cesar Sayoc, tersangka pengirim 13 paket bom ke beberapa politisi Demokrat dan tokoh di Amerika. independent.co.uk

TEMPO.CO, New York – Seorang lelaki, yang merupakan pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ditangkap di Florida dan dikenai tuduhan mengirim 13 paket surat yang merupakan teror bom pipa ke sejumlah tokoh yang menjadi oposisi dari Trump.

Baca:

Pengiriman paket ini dilakukan selama sepekan terakhir ke sejumlah alamat seperti donatur Partai Demokrat, George Soros, Bekas Presiden Barack Obama, eks Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, hingga rumah bekas Wapres Joe Biden dan aktor Hollywood Robert De Niro.

Lelaki bernama Cesar Sayoc, 56 tahun, dikenai 5 dakwaan melakukan kejahatan termasuk mengirim bom, dan mengancam bekas Presiden. Dia terancam hingga 48 tahun jika terbukti di pengadilan. Jaksa Agung, Jeff Sessions, mengumumkan hasil investigas ini.

Advertising
Advertising

Baca:

“Kami yakin telah menangkap orang yang tepat tapi masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, yang berarti masih banyak pertanyaan belum terjawab,” kata Christopher Wray, direktur FBI, kepada media seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat, 26 Oktober 2018 waktu setempat.

Sayoc mengirim 13 bom lewat layanan surat, dan banyak dari paket bom pipa ini diproses lewat kantor pos di Florida. Sayoc dilacak menggunakan jejak sidik jari dan kemungkinan bukti DNA.

Baca:

Sayoc ditangkap di luar sebuah mal terbuka di Florida. Dia tinggal di dalam sebuah mobil van yang dipenuhi stiker mendukung Trump dan stiker anti-liberal.

Foto sebuah paket berisi bom pipa pada Rabu, 24 Oktober 2018. Paket berisi bom itu dikirimkan ke beberapa lokasi, seperti rumah Barack Obama, Hillary Clinton, kantor berita CNN, dan sejumlah tokoh politik Demokrat lain. CNN/handout via REUTERS

Trump memuji penangkapan Sayoc sebagai hasil kerja yang bagus. Dia menyamakan ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

“Tindakan teroris ini sangat menjijikkan dan tidak punya tempat di negara kita,” kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih. “Bangsa Amerika harus bersatu dan kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita bersatu dalam damai, cinta, dan harmoni,” kata Trump.

Baca:

Berbicara di hadapan para pendukungnya di Carolina Utara saat kampanye pada malam harinya, Trump menyebut serangan bom pipa itu sebagai tindakan teroris yang harus dihukum sesuai hukum berlaku.

“Tindak kekerasan politik tidak bisa diizinkan di Amerika dan saya akan melakukan semua upaya dalam kekuasaan saya untuk menghentikannya,” kata dia.

Presiden Amerika Donald Trump dan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell. Reuters.

Menurut Reuters, Cesar Sayoc bekerja sebagai pengantar pizza paruh waktu, pegawai di toko sayuran, dan bekas penari telanjang. Dia pernah bermasalah dengan perusahaan listrik dan mengancam akan mengirim bom terkait tagihan. Sayoc lalu ditahan oleh agen federal di luar toko onderdil mobil di Plantation, Florida, dekat Miami.

Mobil van putih milik Sayoc ditempeli stiker “CNN Sucks” dan ada gambar sejumlah tokoh Partai Demokrat dengan wajah disilang merah. Hingga kini, FBI masih menyelidiki kasus bom pipa ini.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

13 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

4 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

10 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

11 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

14 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

15 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya