Jamal Khashoggi Tewas, Putra Mahkota Sebut Saudi dan Turki Kompak

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Oktober 2018 09:11 WIB

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan), dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (kiri), Anadolu

TEMPO.CO, Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, mengatakan sebagian orang berupaya memanfaatkan saat yang menyakitkan terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi ini untuk memisahkan negaranya dengan Turki.

Baca:

Jamal Khashoggi Tewas, Rouhani: Saudi Bunuh karena Didukung ...

Seperti diberitakan, pembunuhan keji terhadap kolumnis Washington Post itu terjadi di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018.

Advertising
Advertising

“Saya ingin mengirim mereka pesan: Mereka tidak bakal mampu melakukannya yaitu membahayakan hubungan Saudi dan Turki sepanjang ada raja yang bernama Raja Salman bin Abdulaziz dan seorang putra mahkota yang bernama Mohammed bin Salman di Arab Saudi dan seorang Presiden di Turki yang bernama (Recep Tayyip) Erdogan,” kata Mohammed dalam pidato pertamanya pasca kasus ini terungkap di acara investasi global berjuluk “Future Investment Initiative” pada hari kedua yang berlangsung di Riyadh pada 24 Oktober 2018 seperti dilansir Anadolu dan Aljazeera.

Baca:

Jamal Khashoggi Tewas, Trump Sebut Ada Upaya Menutupi Terburuk

MBS, panggilan putra mahkota, mengatakan ini sehari setelah Erdogan berpidato di gedung parlemen Turki. Saat itu, Erdogan mengungkapkan detil peristiwa pembunuhan yang disebutnya sebagai pembunuhan politik terencana.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung. Sumber : english.alarabiya.net

Erdogan juga meminta semua pelaku pembunuhan, baik yang memberi perintah maupun pelaku di lapangan, agar ditangkap dan dibawa ke Turki untuk diadili sebagai tempat terjadinya perkara.

Dalam pidatonya, MBS melanjutkan,”Perpecahan itu tidak akan terjadi. Kami akan membuktikannya kepada seluruh dunia bahwa kedua negara bekerja sama untuk menghukum semua pelaku dan keadilan akan ditegakkan di atas segalanya.” Menurut dia, Arab Saudi dan Turki sudah membentuk tim investigasi bersama untuk mengusut tuntas kasus ini.

Baca:

Menurut Aljazeera, Erdogan berbicara lewat telepon dengan MBS beberapa jam sebelum putra mahkota berpidato di acara konferensi global itu. Ini pertama kalinya kedua berbicara sejak Khashoggi menghilang pada 2 Oktober 2018 di kantor Konjen Saudi. Hingga kini jasad jurnalis Washington Post itu belum juga ditemukan.

Tubaigy adalah seorang profesor di departemen bukti kriminal di Naif Arab University for Security Sciences di Riyadh. ISTIMEWA

Menurut Aljazeera, beberapa jam sebelumnya Erdogan juga berbicara dengan Raja Abdulla dari Yordania. Ini menunjukkan Raja Abdulla berperan sebagai mediator antara kedua pihak.

Baca:

Pernyataan MBS ini juga terjadi sehari setelah Presiden AS, Donald Trump, mengisyaratkan putra mahkota kemungkinan terlibat dalam kasus pembunuhan itu. Trump meminta investigasi untuk mengungkap kasus tewasnya Jamal Khashoggi ini dipercepat dan menyebut penjelasan pemerintah Arab Saudi sebagai upaya untuk menutup-nutupi kasus ini dengan cara terburuk. AS juga telah menerbitkan sejumlah nama pejabat Saudi untuk dicekal agar tidak bisa masuk ke AS.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

8 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

11 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

13 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

17 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya