Trump dan Eropa Tidak Puas Cerita Arab Saudi Soal Jamal Khashoggi

Senin, 22 Oktober 2018 08:30 WIB

Seorang demonstran memegang gambar Jamal Khashoggi saat protes di depan konsulat Arab Saudi di Istanbul [Osman Orsal / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump beserta para pemimpin Eropa memaksa Arab Saudi untuk jawaban lebih lanjut tentang Jamal Khashoggi setelah Arab Saudi mengubah pernyataannya soal kematian Khashoggi.

Sebelumnya pada Sabtu 20 Oktober, dilaporkan Reuters 22 Oktober 2018, Arab Saudi mengatakan Jamal Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam gedung konsulat Arab Saudi.

Baca: Turki Pertanyakan Penjelasan Arab Saudi Soal Jamal Khashoggi

Riyadh tidak memberikan bukti yang mendukung atas klaimnya dan tidak menyebutkan apa yang terjadi pada tubuh Khashoggi dan di mana mayatnya.

Ketika Arab Saudi menghadapi kekhawatiran skeptisisme internasional atas ceritanya, seorang pejabat senior Saudi menyebarkan cerita baru.

Advertising
Advertising

15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]

Pejabat senior menyebut 15 orang Arab Saudi yang dikirim untuk menculik dan membius Khashoggi, telah membunuhnya ketika dia melawan. Seorang anggota tim kemudian mengenakan pakaian Jamal Khashoggi untuk membuatnya seolah-olah dia meninggalkan konsulat Arab Saudi.

Namun Jerman menyebut penjelasan itu kurang memuaskan. Lebih lanjut, Jerman mulai mempertanyakan penjualan senjata ke Arab Saudi.

Baca: Arab Saudi Akui Kirim 15 Orang untuk Bawa Jamal Khashoggi Pulang

Sementara Prancis dan Uni Eropa mendesak penyelidikan mendalam untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kolumnis Washington Post setelah ia memasuki konsulat pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen perceraian. Donald Trump sendiri tidak puas dengan pernyataan Saudi.

"Tidak, saya tidak puas sampai kami menemukan jawabannya. Tapi itu adalah langkah pertama yang besar, itu adalah langkah pertama yang baik. Tapi saya ingin mendapatkan jawabannya," kata Trump.

Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyerukan penyelidikan penuh atas pembunuhan itu dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negerinya, mengatakan bahwa pengakuan Saudi tidak cukup.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga mempertanyakan penjualan senjata ke Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan penjelasan Riyadh tidak memiliki konsistensi dan kredibilitas.

Baca: Ini Peran 15 Terduga Pembunuh Sadis Jamal Khashoggi

Dalam wawancara dengan Washington Post, Trump mengatakan bahwa "jelas ada penipuan, dan ada kebohongan".

Komentar Trump tentang insiden Khashoggi dalam beberapa hari terakhir, mengancam Arab Saudi dengan konsekuensi dan sanksi ekonomi. Meskipun sebelumnya Trump menyebut pernyataan Saudi tentang apa yang terjadi pada Khashoggi dapat dipercaya.

Baca: Tunangan Unggah Video Kenangan, Ini Ucapan Terakhir Khashoggi

Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi, warga negara Saudi dan AS, tewas di dalam konsulat oleh tim Saudi dan tubuhnya dimutilasi.

Kasus Jamal Khashoggi telah menyebabkan kemarahan internasional dan merusak hubungan politik dan bisnis antara Arab Saudi dengan negara-negara Eropa.

Berita terkait

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

12 jam lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

13 jam lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

15 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Penambahan Kuota Haji 2024 dari Saudi

Bamsoet mengapresiasi penambahan kuota haji sebesar 20 ribu orang pada tahun 2024, sehingga total kuota Jemaah Haji Indonesia menjadi 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

21 jam lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

3 hari lalu

114.186 Calon Haji di Tiga Embarkasi Nikmati Makkah Road, Dirjen Imigrasi Ingin Layanan Diperluas

Jemaah calon haji yang mendapatkan layanan Makkah Route tak perlu mengantre untuk proses keimigrasian di bandara kedatangan.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

3 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

4 hari lalu

Hadir sebagai Saksi Kasus Donald Trump, Ini Profil Bintang Film Dewasa Stormy Daniels

Bintang film dewasa Stormy Daniels hadir sebagai saksi dalam kasus pidana Donald Trump pada Selasa, 7 Mei 2024. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Saingi Dubai, Neom di Arab Saudi Bangun Infinity Pool Sepanjang 450 Meter

5 hari lalu

Saingi Dubai, Neom di Arab Saudi Bangun Infinity Pool Sepanjang 450 Meter

Kolam megah ini disebut akan memberikan sensasi mengambang di atas air tenang yang membentang hingga ke cakrawala di Neom, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Umat Islam Indonesia Berangkat Haji Zaman Dulu

5 hari lalu

Begini Cara Umat Islam Indonesia Berangkat Haji Zaman Dulu

Bagaimana perjalanan umat muslim Nusantara dahulu berangkat ke Mekah untuk menjalankan ibadah haji?

Baca Selengkapnya