Lagi, Myanmar Tahan Wartawan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 Oktober 2018 12:30 WIB

Tiga wartawan senior yang bekerja untuk sebuah surat kabar swasta terbesar di Myanmar, ditahan pada Rabu, 17 Otkober 2018. Ketiganya ditahan atas tuduhan menyebarkan ketakutan. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga wartawan senior yang bekerja untuk sebuah surat kabar swasta terbesar di Myanmar, ditahan pada Rabu, 17 Oktober 2018. Ketiganya menyerahkan diri ke kepolisian dan penahanan langsung dilakukan.

Dua dari tiga wartawan tersebut adalah pemimpin redaksi Eleven Media Group, Kyaw Zaw Linn. Phyo Wai Win, reporter dan Nayi Min, yang menjabat sebagai editor.

Ketiganya menghadapi tuduhan telah menyebarkan rasa takut. Gugatan hukum terhadap ketiganya diajukan oleh pemerintah daerah Yangon, Myanmar.

Baca: Wartawan Myanmar Frustrasi Tak Ada Kebebasan Pers

Zaw Linn mengatakan kepada Reuters bahwa polisi menggerebek kantornya pada Selasa, 16 Oktober 2018, sekitar jam 7 malam. Akan tetapi, Zaw Linn dan dua wartawan lainnya yang dicari oleh pihak berwenang tidak berada di sana saat penggerebekan terjadi.

Advertising
Advertising

"Orang di kantor memberitahu saya bahwa polisi datang karena sebuah artikel yang dimuat di jurnal," kata Zaw Linn, sesaat sebelum memasuki kantor polisi di kota Tamwe di Yangon tengah didampingi, tim pengacaranya, Rabu, 17 Oktober 2018.

Baca: Ditahan Myanmar, Dua Wartawan Ini Bakal Cerita Penangkapan Mereka

Kyi Myint, Pengacara tiga wartawan Myanmar yang ditahan, mengatakan pemerintah daerah Yangon telah mengajukan keluhan atas laporan utama yang diterbitkan pada Senin, 15 Otkober 2018. Artikel itu rupanya mengutip ucapan seorang anggota parlemen daerah yang mempertanyakan anggaran pengeluaran publik, termasuk pengecekan kendaraan.

Kyi Myint menyatakan kliennya telah menulis artikel dengan akurat.

Pemerintah daerah Yangon dipimpin oleh Phyo Min Thein. Dia adalah anggota partai Liga Nasional untuk Demokrasi, sebuah partai pimpinan Aung San Suu Kyi. Pemerintah Myanmar belum mengeluarkan pernyataan terkait penahanan wartawan ini.

"Saya tidak menulis sesuatu yang salah. Saya hanya menulis yang sebenarnya," kata Phyo Wai Win saat memasuki kantor polisi.

Ketiga wartawan itu, dinilai telah melanggar undang-undang yang melarang publikasi informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau mengganggu ketenangan publik. Aturan ini membawa hukuman maksimal dua tahun penjara.

Foreign Correspondents Club (FCC) Myanmar mengatakan sangat terkejut dan terganggu atas penangkapan ketiga wartawan tersebut. Sedangkan Direktur tanggap darurat Amnesty International, Tirana Hassan, menyerukan pembebasan segera untuk ketiga wartawan itu.

Kebebasan pers di Myanmar dinilai telah mengalami kemunduran di bawah pemerintahan Suu Kyi, pemenang Nobel perdamaian 1991. Suu Kyi mengambil alih kekuasaan pada 2016 dan selama itu sebanyak 38 wartawan telah menghadapi berbagai tuduhan.

REUTERS | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

5 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

5 hari lalu

Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya