Erdogan: Uni Eropa Tak Tepati Janji Soal Pengungsi Suriah

Rabu, 10 Oktober 2018 11:00 WIB

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluh soal biaya mengatasi luberan pengungsi Suriah akibat perang saudara di negeri itu. Menurutnya, Turki telah mengeluarkan dana sebesar US$ 33 miliar atau setara dengan Rp 503 triliun (kurs Rp 15.231 per dolar Amerika Serikat).

"Uni Eropa berjanji membantu, tapi tak memadai ," ucapnya di depan wartawan di Budapest, Hungaria, Selasa, 9 Oktober 2018, seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Baca: Inggris Terima Pengungsi Suriah, Ini Syaratnya

Anak-anak pengungsi Suriah membuat api untuk menghangatkan diri di kamp pengungsi Ritsona, sekitar 86 kilometer di utara Athena, 31 Desember 2016. Sebanyak 62.000 pengungsi dan migran terdampar di Yunani setelah penutupan perbatasan Balkan dan kesepakatan Uni Eropa dengan Turki. AP/Muhammed Muheisen

Erdogan mengatakan di depan Forum Bisnis Turki-Hunggaria, Uni Eropa akan mengalokasikan dana bantuan melalui organisasi internasional bukan senilai US$ 6,87 miliar (Rp 105 triliun) melainkan hanya US$ 1,94 miliar ( Rp 30 triliun). "Meskipun demikian, kami tetap melanjutkan program bantuan kemanusiaan," jelasnya.Seorang pengungsi asal Suriah menjemurkan pakaiannya di pagar berduri perbatasan di Islahiye, Gaziantep, Turki, 16 Maret 2016. Uni Eropa dan Turki berharap tercapainya kesepakatan untuk mengatasi migrasi ilegal dan pengungsi akibat negara konflik. AP/Lefteris Pitarakis

Advertising
Advertising

Berbicara di depan peserta pertemuan Forum Bisnis Turki-Hungaria di Budapest, Erdogan dengan nada tinggi mengatakan mengenai bagaimana Turki menjadi tuan rumah bagi sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah. "Jumlah itu terbesar di antara pengungsi di seluruh dunia."

Baca: Krisis Suriah, Kanada Kritik Sikap Uni Eropa

Lebih dari lima juta warga Suriah mengungsi ke berbagai negara, termasuk ke Eropa, negara-negara di Timur Tengah dan Amerika Serikat. Mereka adalah korban perang saudara yang pecah sejak 2011 ketika kelompok oposisi angkat senjata melawan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad. Menurut taksiran PBB, kecamuk perang di Suriah mengakibatkan lebih dari 5.000 jiwa tewas.

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

7 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

10 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

13 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya