Mahathir Dukung Anwar Ibrahim Jadi Anggota Parlemen, Kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 9 Oktober 2018 19:09 WIB

Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menemui Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad setelah ia bebas dari hukuman, di National Palace, Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Mei 2018. Department of Information/Krish Balakrishnan/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Port Dickson – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dan calon penggantinya, Anwar Ibrahim, bersatu dalam kampanye pemilu sela di Port Dickson, Malaysia.

Baca:

Anwar maju sebagai kandidat anggota parlemen dari Partai Keadilan Rakyat di Port Dickson sebagai syarat agar dia bisa menjadi pengganti Mahathir sebagai PM kelak. Ini dengan syarat Anwar memenangi kursi parlemen di daerah itu.

Kesepakatan ini terbentuk saat Partai Keadilan Rakyat, yang dipimpin Anwar, berkoalisi dengan Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dalam koalisi Pakatan Harapan, yang memenangi kursi mayoritas parlemen Dewan Rakyat di Malaysia pada pemilu 9 Mei 2018.

Advertising
Advertising

Baca:

Pada Senin, Mahathir, yang merupakan bekas mentor anwar yang menjadi rival politk dan sekarang menjadi sekutu ini, menghiasi berita utama dalam acara kampanye untuk Anwar Ibrahim.

“Saya mengatakan dengan kerendahan hati. Saya kenal dia. Saya cinta dia sebagai seorang ayah dan juga pemimpin,” kata Anwar kepada para pendukungnya di Port Dickson pada 8 Oktober 2018.

“Saya pernah bertarung politik melawannya dan sekarang saya menerimanya sebagai orang terbaik untuk memimpin Malaysia sekarang,” kata Anwar.

Baca:

Sedangkan Mahathir mengatakan dalam kampanye pertama bersama Anwar ini bahwa dia merasa senang bisa mendukung bekas deputi PM itu.

“Saya harap kemenangan ini bisa diraih Anwar sehingga kami bisa bekerja bersama – bukan untuk kepentingannya, atau kepentingan Mahathir atau kepentingan Mat Sabu (Menteri Pertahanan) atau untuk kepentingan Lim Guan Eng (menteri Keuangan). Tapi untuk kepentingan negara yang kita cintai ini dan kepentingan rakyat, yang memberi Pakatan Harapan kesempatan untuk memimpin negeri ini,” kata Mahathir, yang jarang terlihat bersama Anwar di ruang publik.

Kursi parlemen di Port Dickson ini diperebutkan tujuh kandidat termasuk oleh Isa Samad, yang pernah menjadi menteri kabinet,d an Saiful Bukhari, yang pernah menuding Anwar terlibat Sodomi.

Kehadiran Mahathir dan jajaran menteri yang mendukung Anwar menunjukkan kepada publik jika koalisi Pakatan Harapan masih solid pasca pemilu.

Baca:

“Bapak dan Ibu, jika saya masih memikirkan masa lalu dan Anwar masih memikirkan apa yang terjadi pada dirinya, kami tidak mungkin bisa bersatu seperti ini,” kata dia.

Menurut Mahathir, Mat Sabu dan Guan Eng juga pernah mendekam di penjara saat Mahathir berkuasa namun mereka semua mau bekerja sama. “Mereka bersedia melupakan masa lalu untuk menghadapi masa depan. Seperti juga saya,” kata dia.

Seperti dilansir Malaysia Kini, Mahathir menunjuk Mat Sabu dan Lim Guan Eng masing-masing sebagai menteri Pertahanan dan menteri Keuangan dalam kabinet baru pasca kekalahan bekas PM Najib Razak. Saat ini, Najib sedang menjalani proses pengadilan karena diduga terlibat korupsi dan pencucian uang.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya