Mahathir Desak Reformasi Hak Veto 5 Negara di PBB, Apa Isinya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 29 September 2018 15:05 WIB

PM Malaysia Mahathir Mohamad berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York pada Jumat, 28 September 2018 waktu setempat. UN News

TEMPO.CO, New York --- Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengataan dia berharap bisa membuat pemimpin negara-negara besar merasa malu dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, ke – 73 agar mau menyetujui reformasi hak veto.

Baca:

Ini Isi Pidato Wapres Jusuf Kalla di Sidang Umum PBB

Advertising
Advertising

Mahathir mengatakan pemimpin negara-negara besar harus diberi tahu mereka tidak bisa mendesakkan perubahan pemerintah di negara lain ketika mereka bahkan tidak mau bersikap demokrasi di PBB.

“Itu bukan hal yang bagus. Itu hipokrit. Di satu sisi, Anda mengatakan semua harus demokratis, lalu Anda menyebabkan terjadinya pergantian pemerintahan dan menimbulkan banyak perang sipil untuk mencapai demokrasi,” kata Mahathir seperti dikutip Straits Times pada 29 September 2018.

Baca:

JK Minta Komitmen PBB Selesaikan Konflik Palestina - Israel

Mahathir melanjutkan,”Tapi di sini, kamu hanya perlu menyerahkan hak veto tapi mereka tidak mau melakukannya.” Mahathir mengatakan ini dalam jumpa pers di markas PBB di New York seusai memebrikan pidato di sidang umum PBB pada Jumat, 28 September 2018 waktu setempat.

Mahathir menjelaskan ini menanggapi pertanyaan dari media mengenai harapannya untuk reformasi di PBB, yang sudah pernah disuarakannya sebelum ini dan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Menurut situs News.UN.Org, Mahathir mengatakan ada yang salah dengan pola pikir dan sistem keyakinan yang dianut pemimpin negara-negara saat ini. "Kita masih meyakini konflik antar negara dapat diselesaikan lewat peperangan."

Baca:

Wapres JK: PBB akan Usang Jika Tak Melakukan Reformasi

Dalam pidatonya di PBB, Mahathir menyerukan dominasi lima negara dan hak vetonya diakhiri. Kelima negara ini terdiri dari Cina, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Mahathir menyarankan hak veto harus didukung oleh dua negara anggota tetap DK PBB dan tiga anggota tidak tetap. Majelis Umum PBB lalu memberikan dukungan dengan suara mayoritas sederhana.

Mahathir telah menyampai saran ini saat terakhir kali menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada 2003.

Menurut Channel News Asia, Mahathir juga mengatakan,”Saat saya bicara di sini pada 2003, Saya menyayangkan dunia telah kehilangan arah. Saya mengeluhkan fakta negara-negara kecil terus menerus tergantung pada kebaikan negara besar.”

Baca:

Cina dan Rusia Serang Trump di Sidang Umum PBB

Menurut Mahathir, kondisi dunia saat ini lebih buruk dari 15 tahun lalu karena,”Terjadi guncangan ekonomi, sosial dan politik.”

Soal isu Laut Cina Selatan, Mahathir mengatakan Malaysia tidak terlibat dalam sengketa dengan negara manapun. “Kepentingan kami adalah jika Laut Cina Selatan dan Selat Malaka terbuka, termasuk untuk jalur kapal perang, tapi tidak untuk pangkalan, maka itu bagus bagi kami.” Menurut Mahahtir, Malaysia adalah negara dagang sehingga membutuhkan jalur transportasi barang dari dan ke negara-negara mitra dagang di Asia Tenggara. Ini merupakan pertama kalinya Mahathir berpidato di PBB setelah memenangi pemilu Malaysia pada Mei 2018.

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

13 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

21 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

22 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

23 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

3 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya