4 Pidato Terpanjang Tokoh Dunia di Sidang Umum PBB

Jumat, 28 September 2018 15:00 WIB

Suasana saat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan pidato dalam sidang umum PBB ke-73 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Kamis, 27 September 2018. JK menyatakan jutaan warga Palestina yang kini mengungsi dipertaruhkan karena masalah status quo Yerusalem yang tak kunjung usai. Foto: Kemenlu

TEMPO.CO, Jakarta - Guinness World Record, dalam pernyataannya mengungkapkan pidato terpanjang yang dibuat oleh para pemimpin dunia pada Sidang Umum PBB diberikan kepada VK Krishna Menon, dari India, yang menghabiskan waktu rapat selama lebih dari 8 jam.

Baca: 8 Ulah Pemimpin Dunia yang Mengejutkan di Majelis Umum PBB

Pidato berjangka waktu terlama lainnya, juga tercantum pada dokumen daftar pidato dan kunjungan yang dibuat oleh kepala negara dan tokoh, pada 1945-1976, dibuat oleh Fidel Castro, dari Kuba, dengan waktu yang tercantum adalah 269 menit atau lebih dari 4 jam, pada 26 September 1960.

Lalu siapa saja tokoh dunia yang menyampaikan pidato terlama di PBB. Berikut 4 pidato terpanjang lainnya oleh pemimpin dunia pada Majelis Umum PBB, seperti dilansir dari UN.org, 28 September 2018.

Advertising
Advertising

1. Sékou Touré (Guinea)

Sékou Touré. [lepanafricain24.info]

Pada pertemuan Majelis Umum PBB, di pleno ke-896, Touré menyampaikan pidatonya selama 144 menit atau lebih dari 2 jam, pada 10 Oktober 1960.

Touré dalam pidatonya berharap akan adanya sebuah perdamaian, terutama di benua Afrika, terhadap generasi masa depan yang akan diselamatkan dari kemiskinan, kehancuran, perbudakan, kolonialisme dan imperealisme, serta segala kekecewaan dan kesulitan yang merintangi kehidupan mereka untuk menuju peradaban internasional.

Baca: Ini Isi Pidato Pertama Presiden Kuba di Sidang Umum PBB

"Meskipun penindasan, pertumpahan darah dan penindasan telah melemah. Namun di Afrika, pengetahuan dan kemakmuran telah mencapai momentum kemajuan umum bagi bangsa," tambahnya.

<!--more-->

2. Nikita Sergeyevich Khrushchev (Uni Soviet)

Nikita Sergeyevich Khrushchev [Sputniknews]

Di pleno ke-869, saat Majelis Umum PBB, Khrushchev telah melakukan pidatonya selama 140 menit atau 2 jam lebih, pada 23 September 1960.

Khrushchev mengatakan bahwa pemimpin dunia yang telah hadir harus bertanggung jawab atas keadaan dunia. Kemerdekaan telah banyak meluas ke berbagai wilayah. Namun puluhan juta manusia tetap merana dan menderita oleh kolonialisme dan imprealisme.

"Apakah tanda kemiskinan dan kerkurangan telah hilang oleh kemerdekaan? Faktanya, ratusan juta orang dan perempuan di berbagai benua telah berada di kesengsaraan dan kelaparan," katanya.

3. Soekarno (Indonesia)

Presiden Indonesia, Soekarno berbicara pada Konferensi Asia Afrika di Bandung (KAA), 1955. Lisa Larsen/The LIFE Picture Collection/Getty Images

Soekarno termasuk dari kepala negara yang menyampaikan pidato terpanjang saat Majelis Umum PBB, di sesi pleno ke-88, dengan menghabiskan waktu selama 121 menit atau 2 jam, pada 30 September 1960.

Seokarno mengawali pidatonya dengan membacakan terjemahan Al Quran surat Al-Hujurat ayat 14, dan Injil surat Luke pasal 2 ayat 14. Ia mengatakan bahwa pengorbanan dan penderitaan telah berakhir, ini adalah bukti bahwa keadilan telah mulai berjaya dan kejahatan telah hilang.

"Saya dipenuhi suka cita yang besar, saya melihat bahwa hari baru telah datang, kebebasan dan emansipasi yang telah lama dimimpikan begitu lama, akhirnya bangkit di atas tanah Afrika dan Asia," ungkapnya.

Soekarno menegaskan bahwa masalah utama dunia yang dihadapi saat ini adalah kolonialisme. Kolonialisme berkaitan dengan keamanan dunia, keamanan berkaitan dengan adanya perdamaian dan pelucutan senjata.

<!--more-->

4. Muamar Al Gaddafi (Libya)

Muammar Gaddafi. AP/Ben Curtis

Pada Majelis Umum PBB di sesi ke-64, Al Gaddafi mengahbiskan waktunya untuk berpidato selama 96 menit atau lebih dari 1 jam, pada Rabu, 23 September 2009.

Al Gaddafi mengatakan akan sebuah prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia. “Kita menilai dunia, terlibat pada isu-isu hari ini, dan memaparkan visi ke depannya, ini adalah sebuah tanggung jawab,” katanya.

Baca: Pemimpin Dunia di PBB Tertawa Spontan Dengar Trump Pidato

Gaddafi mengungkapkan pidatonya di depan Majelis Umum PBB dengan menyatakan, "kita berkumpul di sini dipandang sebagai sebuah jawaban atas banyak krisis terhadap makanan, energi, resesi atau kemerosotan ekonomi dan wabah penyakit di dunia".

UN.ORG | AQIB SOFWANDI

Berita terkait

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

3 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

4 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

4 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

8 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

9 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya