8 Ulah Pemimpin Dunia yang Mengejutkan di Majelis Umum PBB

Rabu, 26 September 2018 15:40 WIB

Presiden Kuba Fidel Castro berpidato panjang di hadapan Majelis Umum PBB, di New York, pada 12 Oktober 1979. Fidel Castro meninggal dalam usia 90 tahun, pada 25 November 2016. AP/Marty Lederhandler

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Majelis Umum PBB dikejutkan dengan pidato presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membuat para pemimpin dunia dan delegasi tertawa spontan. Sidang yang biasanya diikuti kepala negara atau pemerintahan dan delegasi dengan serius, mendadak berubah menjadi arena tawa.

Peristiwa mengejutkan di ruang gedung Majelis akibat pidato seorang kepala negara atau kepala pemerintahan telah beberapa kali terjadi. Berikut ulah delapan kepala negara saat berpidato yang mengejutkan sidang Majelis Umum PBB.

Baca: Pemimpin Dunia di PBB Tertawa Spontan Dengar Trump Pidato

1. Sepatu Khrushchev.
Pemimpin Soviet Nikita Khrushchev melakukan lebih dari menaikkan alis beberapa kali setelah kepala delegasi dari Filipina mengkritik Moskow karena membatasi kebebasan orang Eropa Timur ketika Perang Dingin berkecamuk tahun 1960. Dia saat itu memakai sepatu baru yang ketat. Dia kemudian melepaskan sepatunya sambil duduk. Ketika Khruhschev berdiri, ia memukul meja dengan sangat keras sampai-sampai jam tangannya jatuh. Saat ia mengambil jam tangannya, ia kembali melihat sepatunya dan memukulnya. Ini mengejutkan sidang. Cucunya perempuannya menceritakan peristiwa melalui tulisan.

2. Cabang pohon zaitun dan pistol Arafat.
Yasser Arafat merupakan seorang pejuang untuk kemerdekaan Palestina yang diwarnai dengan pengungsian dan kematian rakyat Palestina. Arafat pada tahun 1974 diundang berbicara di sidang umum PBB untuk mewakili Organisasi Pembebasan Palestina, PLO. Saat berpidato, Arafat mengenakan seluruh asesorisnya untuk merepresentasikan negaranya. Dengan mengenakan sobran khasnya, ia menyimpulkan dengan suatu kutipan: “Hari ini saya datang membawa cabang pohon zaitun dan senjata dari pejuang kebebasan. Jangan biarkan ranting pohon zaitun ini jatuh dari tanganku.”

Baca: Band Korea BTS Serukan Atasi Kemiskinan di Pertemuan Majelis Umum PBB

3. Pidato panjang Castro.
Pemimpin Kuba Fidel Castro menyampaikan beberapa pidato di sidang umum PBB, mencerca orang-orang yang dicirikannya sebagai penindas kapitalis negaranya. Ia diminta untuk menyampaikan pidato secara singkat. Tetapi hal itu tidak terjadi. Pada sidang umum PBB tahun 1960, waktu sidang dibatasi 4 jam 30 menit. Berpakaian dengan seragam militer hijau khasnya, Castro mengatakan revolusi yang ia pimpin 20 bulan sebelumnya telah mengakhiri status negara itu sebagai “koloni AS.” Dalam pidatonya yang bertele-tele itu, Castro membela hubungan Kuba dengan Uni Soviet, menyatakan keprihatinan serius bahwa “pemerintah imperialis” Amerika mungkin dapat menyerang Kuba, dan memanggil Presiden AS John F. Kennedy sebagai “seorang jutawan yang buta huruf dan bodoh.” Castro juga mengeluh karena merasa “diperlakukan rendah dan dipermalukan” di New York, termasuk diusir dari hotelnya.

<!--more-->

Advertising
Advertising

4. Gadhafi pidato seenaknya.
Muammar Gadhafi dari Libya juga memiliki kecenderungan untuk bertele-tele dalam pidatonya di badan-badan dunia. Pidatonya di tahun 2009, dicatat memakan waktu 1 jam, 40 menit. Dengan mengenakan jubah Badui coklat dan baret hitam, ia menghujat PBB karena gagal mencegah perang, menyarankan bahwa mereka yang menyebabkan diadilinya "pembunuhan massal" di Irak, dan membela hak Taliban untuk mendirikan emirat Islam. Pada satu titik, Gaddafi menerima salinan Piagam PBB dan tampaknya merobeknya serta mengatakan bahwa ia tidak mengakui otoritas dokumen itu. Kemudian pada hari itu, PM Inggris Gordon Brown mengatakan pada sidang umum: "Saya berdiri di sini untuk menegaskan kembali Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, bukan untuk merobeknya."

Baca: PM Selandia Baru Bawa Bayi dan Suami ke Sidang Umum PBB

5. Chavez dan “Iblis”.
Pemimpin Venezuela Hugo Chavez menarik nafas di PBB pada tahun 2006 ketika ia hendak mengatakan tentang Presiden AS George W. Bush. "Kemarin, iblis datang ke sini." Chavez melanjutkan bahwa podium ruang Majelis Umum PBB "masih berbau belerang." Dia mengejek PBB yang pada saat itu terlibat dalam Perang Irak yang ditentang keras oleh Chavez.

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan Presiden Venezuela Hugo Chavez di Caracas, Venezuela, (10/1) REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

6. Ahmadinejad dan 9/11.
Presiden garis keras Iran Mahmoud Ahmadinejad memilih keluar dari sidang umum pada tahun 2010 ketika ia mempertanyakan apakah serangan 11 September 2001 penting. Ia mengatakan menara kembar WTC bisa roboh karena ledakan, bukan pesawat. Kunjungannya ke New York mendorong kemarahan di antara penduduk New York.

7. Bibi dan Bom.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berbicara di sidang umum PBB tentang program nuklir Iran pada 27 September 2012. Netanyahu yang biasa disapa Bibi mengangkat diagram besar kartun tentang bom. Bom itu dibagi menjadi beberapa bagian yang menandai 70 persen dan 90 persen. Netanyahu mengatakan bahwa Iran ada pada 70 persen dari jalan untuk memperkaya uranium untuk senjata nuklir. Dia mendesak dunia untuk menarik "garis merah" yang jelas dan menghentikan program nuklir negara itu. Ia kemudian menarik garis merah di bawah 90 persen, menegaskan bahwa Iran akan sejauh itu pada pertengahan 2013 dan tidak memperbolehkan hal itu terjadi. Netanyahu memperingatkan bahwa "tidak ada yang bisa membahayakan dunia lebih dari Iran yang bersenjata nuklir" dan bersikeras bahwa "garis merah" untuk mencegah perang.

AP NEWS | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

9 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

20 jam lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

2 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

2 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

6 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

7 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

8 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

8 hari lalu

Negara di Dunia Bela UNRWA ketika Israel Tuntut Penghentian Dana

Philippe Lazzarini mengatakan saat ini ada "kampanye berbahaya" oleh Israel untuk mengakhiri operasi UNRWA di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

10 hari lalu

Tim Khusus PBB Sebut Iran dan Israel Sama-sama Langgar Hukum Internasional

Lima orang pelapor khusus PBB menilai Iran dan Israel sama-sama melanggar hukum internasional dalam serangan berbalas baru-baru ini.

Baca Selengkapnya