Israel Perketat Keamanan Instalasi Nuklir karena Ancaman Iran

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 24 September 2018 08:01 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu meresemikan penggantian nama reaktor nuklir di Dimona menjadi Shimon Peres. GPO/Kobi Gideon

TEMPO.CO, Tel Aviv - Pemerintah Israel mengatakan meningkatkan keamanan instalasi nuklir miliknya karena adanya ancaman dari militer Iran.

Baca:

Hadapi Iran, Arab Saudi Beli Rudal Iron Dome dari Israel

Advertising
Advertising

Kepala Komisi Energi Atom Israel, Zeev Snir, mengatakan ini dalam konferensi umum International Atomic Energy Agency ke 62, yang digelar pada Selasa, 18 September 2018 waktu setempat.

“Program rahasia senjata nuklir Iran merupakan fakta terdokumentasi. Informasi baru yang dibuka Israel baru-baru ini membuktikan secara penuh bahwa aktivitas Iran merupakan bagian dari rencana untuk melanjutkan pengembangan senjata nuklir,” kata Snir seperti dilansir media Israel Hayom pada Kamis, 20 September 2018.

Snir mengatakan jajaran gubernur IAEA disayangkan telah menutup agenda mengenai kemungkinan unsur militer Iran terkait konteks destablisasi. “Kami tidak bisa mengabaikan ancaman berulang dan nyata yang dibuat Iran dan jaringannya untuk menyerang situs nuklir Israel,” kata dia.

Baca:

Israel akan Serang Iran jika Terus Kembangkan Nuklir

Snir mengatakan pengelola fasilitas nuklir Israel terus menerus melindungi dan mempertahankan fasilitas itu sesuai dengan panduan keamanan IAEA dari serangan.

Menurut dia, Israel telah menjadi bagian dari lembaga IAEA sejak pendiriannya pada 1957. “Israel berjanji sumber daya manusia terbaik untuk menjalankan aktivitasnya sesuai dengan arahan IAEA dan mendapat manfaat dari keahlian dan pengetahuan lembaga ini,” kata Snir.

Baca:

Israel Akui Lancarkan 200 Serangan ke Pangkalan Iran di Suriah

Snir mengatakan negaranya bersedia berkolaborasi dengan semua tetangga mengenai isu keamanan dan keselamatan. “Sayangnya negara Israel tidak diakui oleh beberapa negara di Timur Tengah,” kata dia sambil menunjuk Iran dan Suriah menjadi ancaman regional dan dunia.

“Suriah telah membangun reaktor nuklir militer rahasia di Deir ez-Zor,” kata Snir sambil mengatakan itu merupakan pelanggaran atas perjanjian non proliferasi nuklir. Menurut dia, IAEA seharusnya telah mengambil tindakan sepuluh tahun lalu dan sekarang.

Baca:

Pesawatnya Ditembak, Rusia Selidiki Data Serangan Udara Israel

Snir mengkritik perjanjian nuklir Iran JCPOA, yang menurutnya terjadi karena adanya pelanggaran berulang oleh Iran mengenai perjanjian nuklir non-proliferasi nuklir. Menurut dia, IAEA harus melakukan verifikasi mengenai aktivitas klandestin Iran dalam membangun senjata nuklir.

Seperti dilansir Reuters, perjanjian nuklir Iran ini didukung oleh sejumlah negara besar seperti Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina. Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian ini.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

40 menit lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

3 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

10 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

11 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

12 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

12 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

13 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya