Trump Naikkan Tarif Impor Rp 3.000 Triliun, Cina Janji Balas

Editor

Budi Riza

Selasa, 18 September 2018 18:04 WIB

Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, saat acara bertemu dengan pemimpin bisnis di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina mengatakan tidak memiliki pilihan lain kecuali melakukan retaliasi atau balasan atas tarif baru impor yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca:

Trump Geber Perang Dagang Vs Cina, Incar Impor Rp 3.000 Triliun

Advertising
Advertising

Pernyataan kementerian Perdagangan Cina ini keluar beberapa jam setelah Gedung Putih mengumumkan kenaikan tarif 10 persen untuk impor barang senilai US$200 miliar atau sekitar Rp3.000 triliun dari Cina.

Sebelumnya AS telah mengenakan kenaikan tarif untuk impor senilai US$50 miliar atau sekitar Rp743 triliun dari Cina.

“Cina selalu menekankan satu-satunya cara yang benar untuk menyelesaikan isu perdagangan Cina dan AS adalah lewat pembicaraan dan konsultasi secara sejajar, tulus dan saling menghormati,” kata Geng Shuang, juru bicara Kementerian Luar Negeri, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 18 September 2018.

Baca:

Trump Gencarkan Perang Dagang, Apa Sikap Pemerintah Cina?

Shuang melanjutkan,”Tapi saat ini semua yang dilakukan AS tidak memberikan impresi ketulusan dan niat baik.”

Seperti diberitakan CNN dengan mengutip penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, Trump merasa kecewa dengan hasil pembicaraan soal konflik perdagangan dengan Cina, yang digelar selama ini.

“Cina memiliki banyak kesempatan untuk menanggapi keluhan kami secara penuh. Sekali lagi saya mendesak pemimpin Cina untuk mengambil tindakan cepat mengakhiri praktek dagang mereka yang tidak adil,” kata Trump dalam pernyataan yang dirilis pada Senin malam, 17 September 2018, waktu setempat seperti dilansir CNN.

Baca:

Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Berikutnya untuk Cina

Jika tarif baru ini jadi kenakan, maka total impor dari Cina yang terkena kenaikan tarif mencapai US$250 miliar atau sekitar Rp3.700 triliun.

Menurut Trump di akun Twitternya, kebijakan tarif ini justru meningkatkan daya tawar AS dan tidak membuat terjadinya kenaikan harga-harga seperti yang dikhawatirkan.

Pendiri perusahaan ritel raksasa Alibaba, Jack Ma, mengatakan perang dagang ini bisa berlangsung hingga 20 tahun.

Baca:

Trump Tuding Cina Hambat Soal Korea Utara, Beijing Berang

Dalam jangka pendek dan menengah, tekanan tarif dari AS ini akan membuat sejumlah perusahaan Cina pindah ke negara lain agar tidak terkena sanksi tarif tadi. “Anda (Trump) mungkin saja memenangkan pertempuran tapi kalah perang,” kata dia.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

37 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

15 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

19 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya